TRANSLATE

05 Desember 2016

Makna Dan Bahayanya Sifat Riya

 


Sifat dan bahaya Riya dalam amal perbuatan kita tidaklah boleh dianggap ringan. Karena Sifat riya segala amal ibadah akan rusak dan Karenanya amal ibadah kita akan menjadi sia-sia. Hal ini dipertegas dalam sebuah Al-Qur'an yaitu yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia". (QS. Al-Baqarah:264).

Karena itu pentingnya kita juga mengenal serta mengetahui akan
macam jenis riya' yang harus kita hilangkan dalam diri kita masing-masing.

Pengertian riya yaitu adalah mengamalkan ibadah dengan niat untuk mendapatkan bagian dunia, baik berupa pujian, harta, kedudukan, wanita, dan semacamnya, dan dia termasuk syirik asghar atau syirik khafi (bagi yang menyamakan keduanya). Inilah yang dimaksud dengan definisi riya itu. Dan hal ini juga tidak beda jauh dengan apa yang dinamakan dengan sum'ah yang kesemuanya bertujuan untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari banyak orang serta manusia.

Ada beberapa yang menjadi penyebab riya yaitu :
1. Merasa senang dengan pujian orang banyak.
2. Serakah dan juga rakus terhadap apa yang terdapat (dimiliki) orang lain.
3. Lari dari berbagai macam celaan.

Dan yang termasuk dalam bahaya riya diantaranya yaitu :
1. Merupakan sifat orang-orang munafik. (QS. an-Nisa’: 142).
2. Termasuk salah satu dosa besar.
3. Mendatangkan dan menyebabkan kemurkaan Allah Ta'ala.
4. Dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka, bahkan neraka pertama kali akan dipanaskan bagi para pelaku riya’. (HR. Muslim)
5. Dapat menghapuskan amalan yang dikerjakan seseorang.
6. Pelakunya akan dipermalukan di hadapan makhluk seluruhnya pada hari kiamat.
7. Merupakan dosa yang paling ditakuti oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. (HR. Ahmad)
8. Mengubah amal saleh menjadi amal buruk, seharusnya pelakunya mendapatkan pahala dari amalannya, namun sebaliknya ia malah mendapat dosa karena riya’-nya.

Pelaku riya` ini, tatkala di dunia dia ingin mendapatkan pujian dan penghormatan dari orang karena ibadahnya, maka pada hari kiamat Allah akan mempermalukannya di hadapan seluruh makhluk dengan menyuruhnya untuk mencari pahala amalan kepada makhluk yang dia harapkan pujiannya di dunia. Tidak cukup sampai di situ, setelah Allah Ta’ala mempermalukannya di hadapan seluruh makhluk, Allah Ta’ala langsung mencampakkan para pelaku riya` ini ke dalam jahannam.
Semoga kita semuanya dijauhkan dari sifat riya dan munafik aamiin.

Berikut adalah beberapa macam-macam riya yang diulas oleh Abu Hamid al-Ghozzali rahimahullah yaitu :
1. Riya Anggota Badan .
Hal ini bisa terlihat dan nampak pada perilaku seseorang yang menampakkan kekurusan badan dan muka pucat agar dikira begitu bersemangat beribadah, begitu besar kekhawatirannya terhadap agama dan sangat takut kepada akhirat.

2. Riya Dengan Pakaian .
Hal ini dilakukan seseorang dengan cara seperti halnya dengan membiarkan rambut acak-acakan, membuat-buat bekas sujud di wajah, mengenakan pakaian tebal, tidak membersihkan baju dan membiarkannya rusak atau berlubang. Semua itu ia lakukan untuk menunjukkan bahwa dirinya mengikuti sunnah.

3. Riya' Dengan Ucapan .
Hal ini terjadi pada diri orang-orang yang suka memberi nasihat, peringatan, menyampaikan hikmah, riwayat dan atsar, ketika disampaikan dengan niat untuk menampakkan derasnya ilmu yang ia miliki. Bisa juga dengan menyibukkan diri dengan berzikir, amar makruf dan nahi munkar di hadapan manusia (dengan niat agar dilihat orang lain).

4. Riya Dengan Amalan .
Seperti riya’-nya orang yang mengerjakan salat dengan memanjangkan berdiri, ruku’, sujud dan lain-lain (dengan niatan untuk dipuji oleh orang lain).

5. Riya’ Dengan Teman dan Tamu.
Seperti meminta kepada seorang ulama untuk berkunjung ke rumahnya agar dikatakan bahwa Syaikh fulan telah mengunjunginya.

Berikut bebepapa tips cara menghilangkan sifat riya yaitu : keagungan Allah Ta'ala. diperuntukkan untuk dunia dan mengetahui jenis-jenis riya’ serta faktor-faktor pendorong perbuatan riya’. dunia. telah Allah persiapkan untuk akhir kehidupan yang sesungguhnya.

Nah, demikian beberapa bahaya Sifat Riyaa. Mudah mudahan kita semua di jauhkan dari ini, aamiin aamiin YaRabbal 'alamin

Jangan lupa di Share ya agar teman atau saudara kita yang lain mendapat manfaatnya pula dari artikel ini. Insyaallah.

Wassalam

15 November 2016

10 Trik membangun Komunikasi Dengan Pasangan

Hampir setiap pasangan mengeluh terkait masalah komunikasi. Sebagian besar wanita mengeluh karena mereka
yang tidak mau berbagi perasaannya, dia tertutup, atau dia tidak tahu mengungkapkan keinginannya dengan cara-cara yang bisa menyenangkan istrinya.

Kurangnya komunikasi atau komunikasi yang salah kadang bisa menjadi
bumerang dalam suatu pernikahan.

Jika pria tidak tahu bagaimana mengungkapkan keinginan mereka dengan benar, tidak tahu bagaimana cara menjadi pendengar yang baik, atau tidak tahu bagaimana menyelesaikan konflik
dalam rumah tangga mereka, maka mereka akan menghadapi masalah yang berlarut-larut dalam kehidupan pernikahan mereka, bahkan berujung kepada perceraian. Bukankah banyak pasangan yang bercerai karena alasan komunikasi.

Berikut adalah beberapa tips untuk menciptakan komunikasi yang efektif dengan pasangan Anda.

1. Mulailah dengan kata “saya” dalam percakapan Anda dan jangan memulai
kalimat dengan ‘kamu”. Katakanlah:
“Saya merasa diabaikan ketika kamu tidak menyiapkan makan malam” daripada mengatakan, “Kamu tidak pernah menyiapkan makan malam untukku.”

2. Berusahalah untuk merendahkan suara Anda jika marah, dan berusaha menahan diri dari menyebut panggilan yang buruk.

3. Berusahalah untuk memahami terlebih dahulu sebelum dipahami. Sulit, tapi sangat efektif!

4. Bagilah pemikiran dan perasaan
dengan pasangan Anda untuk membuatnya merasa bahwa dia merupakan bagian penting dari dunia
Anda.

5. Jangan memberikan satu kata jawaban. Cobalah untuk menguraikan jawaban dan penuhi keingintahuannya. Perempuan memang suka banyak bertanya, dan itu menunjukkan bahwa dia
peduli terhadap Anda.

6. Dengarkan dengan penuh perhatian. Saat istri Anda bicara serius, tentu hal yang menyinggung baginya jika Anda mendengarkannya sambil Ada sibuk dengan handphone Anda, atau tayangan TV. Jika istri Anda bicara dengan serius, lihatlah matanya, dengarkan, dan sadari keberadaannya. Wanita senang
dipandang!

7. Berikan istri Anda pujian atas segala sesuatu yang Anda sukai darinya. Istri Anda membutuhkan kepastian dari Anda
tentang kecantikannya, tentang cinta
Anda untuknya, tentang masakannya, dan lain-lain.

8. Pahami perasaannya. Cobalah mengatakan hal-hal yang membuatnya merasa dimengerti. Katakan padanya bahwa Anda memahami mengapa dia bersedih, bahwa dia berhak untuk merasa terluka atau terabaikan. Akan berkibat fatal jika Anda mengatakan kepada istri Anda bahwa dia salah telah memiliki perasaan demikian.

9. Jika Anda memerlukan sesuatu, katakan kepadanya dengan kelembutan
dan kebaikan tanpa kesan kasar atau
menuntut. Jika seorang wanita merasa bahwa dia seperti diperintah untuk melakukan apa yang harus dilakukan dan
bagaimana melakukannya, dia akan
menolak. Jika Anda memintanya dengan
ramah dan membuatnya merasa istimewa, istri Anda akan dengan segera
melakukannya untuk Anda.

10. Jangan pernah membandingkan
dirinya kepada siapa pun untuk membuatnya berubah. Sikap Anda yang membandingkan pasangan Anda dengan orang lain akan berakibat buruk terhadap
hubungan pernikahan, menimbulkan
permusuhan dan menimbulkan perasaan tidak mampu dari Istri Anda. Jika Anda
ingin dia untuk memperbaiki beberapa hal dari kebiasannya yang buruk atau apapun, berikan pujian terhadap apa yang sudah dia lakukan dengan benar. Dengan pujian Anda tersebut, maka dia akan berusaha untuk melakukannya yang lebih baik lagi dan berusaha untuk merubah kekeliruannya dan tabiatnya yang kurang baik.

Demikian beberapa tips untuk membangun komunikasi yang efektif dengan istri Anda.

Cobalah mulai sekarang, sebagai upaya untuk menyelamatkan hubungan penikahan Anda sejak dini, sebelum masalah membesar dan sulit untuk diperbaiki lagi.

Selamat menikmati kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah!

Silahkan di share dan Semoga Bermanfaat

14 November 2016

Pesan Bunda Untuk Anak Gadisku Sekalian

Putriku , bacalah pesan-pesan bunda ini agar engkau tidak kecewa dalam mengarungi  bahtera kehidupan.

Putriku ...
Jangan engkau kira, bahwa pernikahan itu hanya cinta dan kehidupan yang penuh dengan perasaan yang menyenangkan hati, kata-kata lembut yang engkau dengar siang malam…

Putriku ...
 Janganlah heran jika engkau telah mempersiapkan malam yang romantis dengan segenap kemampuanmu, tiba-tiba suamimu menemuimu seolah-olah engkau tidak ada …
Walaupun engkau berupaya untuk merayunya, namun suamimu berkata dengan tenang: "Saya tidak punya waktu untuk hal ini." Atau berkata: "Saya sedang sibuk."

Putriku ...
 Janganlah heran jika suamimu tahu engkau sedang sakit, tapi dia lupa menanyakan keadaanmu…

Jangan heran jika suamimu kurang memperhatikan untuk mengagumi kecantikanmu dan rumahmu yang rapi…

Jangan heran jika engkau tidak mendengar darinya ucapan cinta dan rayuan…

Putriku...
Janganlah engkau menunggu bahwa perahu bisa berlabuh diatas daratan yang kering…
Segeralah engkau yang mendahului sebelum suamimu, janganlah engkau menanti darinya…

Ingatlah putriku :
Sesungguhnya lingkungan suamimu berbeda dengan lingkunganmu, kadang suamimu berada di lingkungan yang keras, atau ibu bapaknya sibuk, sehingga dalam kehidupannya tidak mendengar kata-kata cinta dan kasih sayang, dan sebagainya…

Ingatlah ...
Bahwa seorang suami masuk kedalam kehidupan rumah tangga dalam keadaan khawatir tidak mampu memikul tanggung jawabnya, karena tanggung jawab laki-laki lebih besar daripada tanggung jawab perempuan, sehingga ada perbedaan yang jelas sekali ...
Karena mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan rumah tangga merupakan tanggung jawabnya…
Maka fikirannya sibuk dengan hal-hal seperti itu, dan dia tidak berfikir seperti yang engkau fikirkan putriku ...

Ingatlah ...
Bahwa tabiat laki-laki berbeda dengan tabiat wanita…
Ini merupakan fithrah masing-masing dari keduannya…
Janganlah engkau berharap untuk dapat mengubah tabiat dan fithrah dalam waktu singkat…

Ingatlah ...
Bahwa pekerjaan laki-laki itu penuh dengan problem yang amat berat… yang akan memberikan pengaruh kepada urat syarafnya setiap saat…

Ingatlah ...
Bahwa laki-laki itu berbeda-beda dalam cara mengungkapkan perasaan mereka:

Ada laki-laki yang pandai dalam seni mengungkapkan perasaannya,
Ada yang mengungkapkan dengan perbuatannya,
Ada yang kehabisan kata-kata sehingga tidak sanggup berbicara…
Maka terimalah suamimu dengan keadaan apapun, ucapkan pujian kepada Allah, dan jangan minta hal yang lebih yang tidak ada pada suamimu…

Ingatlah ...
Bahwa suamipun butuh cinta & kasih sayang,
Sungguh Allah ta'ala menjelaskan, bahwa wanita yang penyayang itu merupakan nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya

(ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيات لقوم يتفكرون)

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)

Maka segeralah -Wahai putriku- engkau mengungkapakan rasa cinta dan tutur kata yang baik, sehingga telinga suami biasa mendengarnya…
Jika engkau tidak membiasakannya, maka jangan engkau harapkan akan ada imbalan berupa kata-kata manis darinya ...
Penuhilah telinga & hati suamimu olehmu -duhai putriku- dengan ucapan yang lembut & perasaan yang baik…

Ingatlah putriku ...
Bahwa kehidupan tidak akan menjadi lurus jika berdiri hanya di atas perasaan saja, karena perasaan saja tidak mungkin direalisasikan di alam nyata ...
Maka jadikah engkau seorang wanita yang berada di alam nyata , bukan di alam khayalan...

Demikian, semoga bermanfa'at

08 November 2016

Hendaknya Mengingat Kematian Di Setiap Waktu

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللَّه

Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Al Atsari

Jika Anda pernah mendengar kisah mengenai orang-orang yang hidup kekal di dunia ini, sesungguhnya itu hanya dongeng yang batil. Sebagian orang beranggapan ada orang-orang yang hidup kekal di dunia ini, seperti Khidhir Alaihissallam, Dzulqarnain atau lainnya. Keyakinan seperti ini tidak dikenal dalam Islam. Karena, tidak ada manusia yang hidup kekal di dunia ini.

Kematian, sesungguhnya merupakan hakikat yang menakutkan, akan menghampiri semua manusia. Tidak ada yang mampu menolaknya. Dan tidak ada seorangpun kawan yang mampu menahannya.

Kematian datang berulang-ulang, menjemput setiap orang, orang tua maupun anak-anak, orang kaya maupun orang miskin, orang kuat maupun orang lemah. Semuanya menghadapi kematian dengan sikap yang sama, tidak ada kemampuan menghindarinya, tidak ada kekuatan, tidak ada pertolongan dari orang lain, tidak ada penolakan, dan tidak ada penundaan. Semua itu mengisyaratkan, bahwa kematian datang dari Pemilik kekuatan yang paling tinggi. Meski sedikit, tak seorang pun manusia memiliki wewenang atas kematian.

Hanya di tangan Allah semata pemberian kehidupan. Dan hanya di tanganNya, mengambil kembali yang telah Dia berikan pada ajal yang telah digariskan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." [Ali Imran:185].

Maut merupakan ketetapan Allah. Seandainya ada seseorang yang selamat dari maut, niscaya manusia yang paling mulia pun akan selamat. Namun maut merupakan Sunnah ketetapanNya atas seluruh makhluk. Allah berfirman:

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ

"Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." [Az Zumar:30].

Tidak ada manusia yang kekal di dunia ini.

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ }

"Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." [Al Anbiya:34-35].

MENGHINDAR DARI KEMATIAN

Kekuasaan Allah meliputi segala sesuatu. Dia telah menetapkan kematian atas diri manusia. Sehingga bagaimanapun manusia berupaya menghindar darinya, kematian itu tetap akan mengejarnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." [An Nisa’:78].

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. [Al Jumu’ah:8].

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

"Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya." [Qaaf:19].

Kematian sebagai bukti nyata kekuasaan Allah, dan siapapun tidak ada yang dapat mengalahkanNya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِين

َ

"Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan". [Al Waqi’ah:60].

Allah menantang kepada orang-orang yang menyangka bahwa mereka tidak dikuasai oleh Allah, dengan mengembalikan nyawa orang yang sekarat, jika memang mereka benar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلَوْ لآ إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَكِن لاَّ تُبْصِرُونَ فَلَوْ لآ إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu.Tapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah). Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar." [Al Waqi’ah:83-87].

Manusia tidak akan lepas dari ajal, bahkan ajal itu meliputinya. Imam Bukhari telah meriwayatkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا مُرَبَّعًا وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ وَخَطَّ خُطَطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الْوَسَطِ وَقَالَ هَذَا الْإِنْسَانُ وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ أَوْ قَدْ أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ وَهَذِهِ الْخُطَطُ الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا

Dari Abdullah, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat garis segi empat, dan Beliau membuat garis di tengahnya keluar darinya. Beliau membuat garis-garis kecil kepada garis yang ada di tengah ini dari sampingnya yang berada di tengah. Beliau bersabda,”Ini manusia, dan ini ajal yang mengelilinginya, atau telah mengelilinginya. Yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya.” [HR Bukhari, no. 5.938].

Jika demikian, maka bagaimana mungkin manusia dapat lari dan selamat dari kematian? Ketahuilah, sesungguhnya umur kita di dunia ini terbatas dan hanya sebentar. Orang yang berakal, sepantasnya tidak tertipu dengan gemerlapnya dunia, sehingga melupakan bekal menuju akhiratnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ (جة 4236,ت 3550, الصحيحة 757, وهو حديث حسن)

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit di antara mereka yang melewati itu.” [HR Ibnu Majah, no. 4.236; Tirmidzi, no. 3.550. Lihat Ash Shahihah, no. 757].

ANJURAN MENGINGAT KEMATIAN

Banyak hadits-hadits yang mengingatkan tentang kematian, agar manusia selalu ingat bahwa hidup di dunia tidaklah kekal. Agar manusia bersiap siaga dengan perbekalan yang dibutuhkannya saat perjalanannya yang panjang nanti. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian." [HR Ibnu Majah, no. 4.258; Tirmidzi; Nasai; Ahmad].

Dalam riwayat Ath Thabrani dan Al Hakim terdapat tambahan:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : الْمَوْتَ , فَإِنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِيْ ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلاَّ وَسَّعَهُ عَلَيْهِ , وَلاَ ذَكَرَهُ فِيْ سَعَةٍ إِلاَّ ضَيَّقَهَا عَلَيْهِ

"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas (kehidupannya), kecuali (mengingat kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu." [Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 1.222; Shahih At Targhib, no. 3.333].

Syumaith bin ‘Ajlan berkata:

مَنْ جَعَلَ الْمَوْتَ نُصْبَ عَيْنَيْهِ, لَمْ يُبَالِ بِض

َيْقِ الدُّنْيَا وَلاَ بِسَعَتِهَا

"Barangsiapa menjadikan maut di hadapan kedua matanya, dia tidak peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya." [Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 483, tahqiq Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi].

Orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkannya dengan iman yang shahih (benar), tauhid yang khalish (murni), amal yang shalih (sesuai dengan tuntunan), dengan landasan niat yang ikhlas, itulah orang-orang yang paling berakal.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ

Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya: “Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?” Beliau menjawab, ”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab, ”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” [HR Ibnu Majah, no. 4.259. Hadits hasan. Lihat Ash Shahihah, no. 1.384].

Marilah kita renungkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia :

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

"Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju kuburnya), dua akan kembali, satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Keluarganya dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap." [HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa-i]

PENYESALAN ORANG KAFIR SAAT KEMATIAN

Janganlah seseorang menolak keimanan dan meremehkan amal shalih, karena suatu saat pasti akan menyesalinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلآ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: “Ya, Rabbku. Kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitan. [Al Mukminun :99-100].

SEGERA BERAMAL SEBELUM DATANG KEMATIAN

Janganlah seseorang selalu menunda dalam berbuat amal shalih karena kesibukan duniawinya. Karena, selama manusia masih hidup, ia tidak akan lepas dari kesibukan. Orang yang berakal akan mengutamakan urusan akhirat yang pasti datang, dan mengalahkan urusan dunia yang pasti ditinggalkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلآ أَوْلاَدُكُمْ عَن ذِكْرِ اللهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْ لآ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ وَلَن يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya, Rabbku. Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku t

ermasuk orang-orang yang shalih”. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." [Al Munafiqun: 9-11].

Oleh karena itu, seseorang hendaklah memanfaatkan hidupnya dengan sebaik-baiknya, mengisinya dengan amal shalih sebelum datang kematian. Imam Bukhari meriwayatkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundakku, lalu bersabda, ”Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah seorang yang asing, atau seorang musafir.” Dan Ibnu Umar mengatakan: “Jika engkau masuk waktu Subuh, maka janganlah engkau menanti sore. Jika engkau masuk waktu sore, maka janganlah engkau menanti Subuh. Ambillah dari kesehatanmu untuk sakitmu. Dan ambillah dari hidupmu untuk matimu.” [HR Bukhari, no. 5.937].

Hendaklah setiap orang waspada terhadap angan-angan panjang umur, sehingga menangguhkan amal shalih. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ حُبُّ الْمَالِ وَطُولُ الْعُمُرِ

"Anak Adam semakin tua, dan dua perkara semakin besar juga bersamanya: cinta harta dan panjang umur." [HR Bukhari, no. 5.942, dari Anas bin Malik].

Sesungguhnya, masa 60 tahun bagi seseorang sudah merupakan waktu yang panjang hidup di dunia ini, cukup bagi seseorang merenungkan tujuan hidup, sehingga tidak ada udzur bagi orang yang telah mencapai umur tersebut.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَعْذَرَ اللَّهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَّغَهُ سِتِّينَ سَنَةً

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Allah meniadakan alasan seseorang yang Dia telah menunda ajalnya sehingga mencapai 60 tahun. [HR Bukhari, no. 5.940].

PENUTUP

Mengakhiri tulisan ini, berikut kami bawakan pernyataan Hamid Al Qaishari, sebagai berikut: “Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat orang yang bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah meyakini adanya surga, tetapi kita tidak melihat orang yang beramal untuknya! Kita semua telah meyakini adanya neraka, tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! Maka terhadap apa kamu bergembira? Kemungkinan apakah yang kamu nantikan? Kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang kepadamu dengan membawa kebaikan atau keburukan. Wahai, saudara-saudaraku! Berjalanlah menghadap Penguasamu (Allah) dengan perjalanan yang bagus”. [Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 483, tahqiq: Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi].

Semoga tulisan ini mengingatkan kita, betapa penting mempersiapkan diri menghadapi kematian, yang merupakan masalah besar yang dihadapi setiap insan. Imam Ibnu Majah meriwayatkan:

عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جِنَازَةٍ فَجَلَسَ عَلَى شَفِيرِ الْقَبْرِ فَبَكَى حَتَّى بَلَّ الثَّرَى ثُمَّ قَالَ يَا إِخْوَانِي لِمِثْلِ هَذَا فَأَعِدُّوا

Dari Al Bara’, dia berkata: Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu jenazah, lalu Beliau duduk di tepi kubur, kemudian Beliau menangis sehingga tanah menjadi basah, lalu Beliau bersabda: “Wahai, saudara-saudaraku! Maka persiapkanlah untuk yang seperti ini,!” [HR Ibnu Majah, no. 4.190, dihasankan oleh Syaikh Al Albani].

Demikian sedikit tentang dzikrul maut, semoga bermanfaat. Terakhir kami katakan: "Wahai, saudara-saudaraku! Persiapkanlah dirimu menghadapi kematian!"

Wallahu Al Musta’an.

Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mendapatkan hidayah dan dimudahkan untuk beramal sholeh. hanya Allah yang beri taufik, Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Semoga bermanfaat.

02 November 2016

Kisah Nyata Pendidik Dengan Keikhlasan dan Tanggung Jawab

Subhanallah... menangis rasanya hati ini mendengarkan penuturan kisah ini   (Dari kisah nyata seorang guru.)

------

Di suatu madrasah ibtidaiyah, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan  sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.

Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.

Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.

Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis: “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”

“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.

Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”

Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”

Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”

Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini,”

Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam…
Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak:
“Bu guru kerja sampai sore di sekolah, bagaimana kalau kamu juga belajar mengejar ketinggalan, kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”

Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.

Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh, prepare dan review dia lakukan di bangkunya di kelasnya.

Guru itu merasakan kebahagian yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.

Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.

Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”

Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5 MI. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”

Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”

Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5 MI.”

Setahun kemudian, yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,

“Mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”

Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia
-------'----
Mendidik dgn tanggung jawab dan keikhlasan yang hanya mencari ridho Allah yang akan merubah semua ini
Semoga bermanfaat

28 Oktober 2016

Sibuta Yang Membuatku Dapat Melihat

Postingan Ummu kali ini yaitu sebuah kisah dari seorang sahabat yang mendapat hidayah dari seorang bapak dan anaknya yang buta.Berikut kisahnya...
Usiaku belumlah tiga puluh tahun ketika istriku melahirkan anak pertamaku, aku tidak pernah memperhatikan istriku, setiap malam aku habiskan waktuku bersama kawan-kawanku; begadang sampai pagi.  Setiap malam kami habiskan waktu dengan tawa dan banyolan-banyolan yang tidak berguna.

Aku ingat suatu malam aku berlaku usil kepada seorang buta yang sedang berjalan di pasar, aku menaruh kakiku di depannya lalu ia tersandung dan jatuh, keusilanku itu menjadi bahan tertawaan yang memenuhi pasar.

Seperti biasanya aku telat pulang ke rumah, aku melihat istriku menunggu, tampak keletihan di wajahnya, dengan air mata yang meleleh dia berkata 'Rasyid..! Aku lelah sekali, sepertinya waktu melahirkan sudah hampir tiba.'

Aku baru sadar bahwa kehamilan istriku telah mencapai bulan kesembilan, aku membawanya ke Rumah Sakit.  Istriku berperang melawat rasa sakit, selang beberapa jam kemudian lahirlah anakku yang diberi nama 'Salim'.

Ketika aku akan melihat anakku, aku diminta untuk menghadap Dokter yang mengurus proses persalinan istriku.  Dokter itu memberitahukan kepadaku tetang musibah yang terjadi dan menyuruhku rela terhadap takdir, "Anak anda mengalami cacat yang parah di kedua matanya dan tampaknya dia tidak bisa melihat."

Aku menundukkan kepalaku, dunia ini terasa runtuh, yang terbersit di ingatanku adalah orang buta yang aku jegal kakinya dan mejadi bahan tertawaan orang-orang di pasar; maha suci Allah, siapa yang menanam pasti akan menuai.

 Hari terus berlalu, istriku yang sabar dan percaya terhadap takdir Allah memelihara Salim dengan penuh kasih sayang dan telaten, sedangkan aku tidak terlalu memperhatikan Salim, aku menggaggapnya tidak pernah ada di rumah.

 Salim semakin hari semakin bertambah besar, ketika usianya menginjak satu tahun, dia mulai belajar berjalan, namun agak sedikit aneh; akhirnya kami tahu ternyata dia juga pincang, dadaku makin bertambah sesak.

 Waktu terus berlalu, istriku telah melahirkan anakku yang kedua 'Umar,' dan yang ketiga 'Khalid.'

Seiring bertambah Usia Salim dan kedua saudaranya, sementara aku belum berubah, aku tidak suka berdiam di rumah, hari-hari kulalui bersama kawan-kawanku, istriku tidak pernah putus asa meluruskanku, dia senantiasa berdo'a agar aku mendapatkan hidayah, dia tidak pernah marah melihat kelakuan burukku, akan tetapi dia sering terlihat sedih melihatku menyia-nyiakan Salim dan lebih peduli terhadap kedua adiknya.

Istriku menyekolahkan Salim ke salah satu sekolah khusus orang cacat (SLB).

 Pada suatu hari Jum'at aku terbangun pada jam sebelas siang, hari masih telalu pagi bagiku, aku diundang ke sebuah resepsi, aku mandi, ganti baju, memakai parfum dan siap pergi. Aku melewati ruang tamu, aku terhenti ketika melihat Salim menangis dengan keras, ini pertama kali aku merespon tangisan salim setelah kurang lebih sepuluh tahun aku tidak memperdulikannya! Aku berusaha pura-pura tidak tahu tetapi tidak bisa, aku mendekatinya, "Salim kenapa kamu menangis?" tanyaku.

 Ketika mendengar suaraku, dia berhenti menangis dan meraba-raba sekelilingnya. Dia berusaha menjauh dariku seakan-akan dia berkata kepadaku, "Sekarang kamu peduli kepadaku, ke mana kamu selama sepuluh tahun ini?"

 Aku membuntuti masuk ke kamarnya, awalnya dia menolak memberitahukan kepadaku kenapa dia menangis, aku berusaha berlaku lembut kepadanya, akhirnya Salim mau juga mejelaskan kepadaku mengapa dia menangis, Salim mengatakan bahwa hari ini Umar terlambat datang untuk mengantarkannya pergi ke Masjid, dan hari ini adalah hari Jum'at; dia khawatir tidak mendapatkan tempat di barisan pertama, aku mulai memandangi air mata yang jatuh dari kedua matanya yang buta dan aku benar-benar terguncang saat itu!

 Aku tidak mampu menguasai diriku untuk mendengarkan sisa kalimatnya, aku meletakkan tanganku di mulutnya, aku lupa teman-temanku, aku lupa tentang udangan resepsi dan aku berkata, "Salim jangan sedih, tahukah kamu siapa yang akan pergi bersamamu ke masjid hari ini?"

"Sudah pasti Umar, akan tetapi dia telat hari ini," ujar Salim dengan sedih.

 "Tidak aku yang akan pergi bersamamu," hiburku. Salim kaget tidak percaya dia mengira aku mengejeknya lalu dia menangis lagi. Kuusap air matanya dengan tanganku. Aku ingin mengantarkannya dengan mobil akan tetapi dia menolaknya, "Masjidnya dekat, aku ingin jalan kaki ke sana."
 Aku berjalan di sisinya, aku merasa betapa kecilnya diriku dan betapa besarnya dosaku, aku tak ingat lagi kapan aku terakhir masuk ke masjid, aku merasa takut dan menyesali apa yang aku lalaikan beberapa tahun ini.

Hari itu masjid penuh dengan jamaah, akan tetapi aku heran melihat ada tempat kosong di barisan pertama yang khusus disiapkan untuk Salim.

 Setelah shalat Jum'at selesai, Salim meminta mushaf Al-Qur'an kepadaku, aku merasa aneh bagaimana dia akan membaca padahal dia buta? takut perasaannya terluka aku mengambilkan mushaf untuknya. Dia memintaku membukakan surah Al-Kahfi, aku mulai membolak-balik mushaf sambil sesekali melihat daftar isi, sampai aku menemukannya dan meletakkan mushaf di depannya. Dia mulai membaca surah Al-Kahfi dengan mata terpejam.

 Yaa..! Allaah..! dia hafal surah Al-Kahfi dengan lengkap, aku merasa malu, seluruh sendi-sendiku serasa bergetar, aku berdo'a kepada Allah Ta'ala; semoga Dia mengampuniku dan memberiku hidayah, aku tidak mampu mengusai diriku, aku menangis seperti anak kecil, aku mencoba menyembunyikan tangisku tetapi tidak bisa; malah aku menjadi terisak-isak, aku tidak sadar, sampai tangan-tangan kecil menyentuh wajahku dan mengusap air mataku, dia adalah Salim anakku. Aku memeluknya dan memandangnya, hatiku bergumam, "Bukan kamu yang buta, nak, sebaliknya akulah yang buta, tatkala aku terlena mengikuti kawanku yang menjerumuskan aku ke Neraka."

Kami pulang ke rumah, Istriku gelisah memikirkan Salim, tetapi kegelisahannya itu berganti dengan air mata bahagia ketika dia tahu aku shalat Jum'at bersama Salim.

 Sejak saat itu aku tidak pernah ketinggalan shalat berjamaah di masjid, aku meninggalkan kawan-kawan bajinganku, dan sekarang aku mempunyai banyak teman baik yang aku kenal di masjid, aku mulai merasakan manisnya iman bersama mereka. Aku selalu membasahi lidahku dengan zikir, dengan pengharapan semoga Allah mengampuni dosa-dosaku selama ini, aku bertambah dekat dengan keluargaku, senyum tidak pernah lepas dari keelokan wajah anakku Salim, siapa yang menyangka bahwa dia memiliki dunia dengan segala isinya, aku memuji Allah atas segala nikmat-Nya.

 Suatu hari, teman-temanku di masjid bertekad pergi ke salah satu daerah yang jauh untuk berdakwah, aku beristikharah kepada Allah dan berunding dengan istriku dan dia sangat senang, tak lupa aku memberitahukan kepada Salim anakku akan hal ini, dan dia memeluk aku dengan lengannya yang kecil, sebagai salam perpisahan.

Aku pergi dari rumah selama tiga bulan setengah, selama itu setiap ada kesempatan; aku selalu menghubungi istri dan anak-anakku untuk mengobati kerinduan terhadap keluargaku, terutama kepada Salim, aku berharap bisa mendengar suaranya, sebab dialah satu-satunya anakku yang tidak berbicara kepadaku sejak kepergianku, tiap kali aku menceriterakan kerinduan terhadap Salim kepada istriku, dia selalu tertawa bahagia, hanya saja kali terakhir aku menelpon istriku, aku tidak mendengar tawa seperti biasanya, suaranya berubah, ketika aku berkata, "Sampaikan salamku kepada Salim," dia hanya menjawab, "Insya Allah," dan diam.

 Akhirnya aku pulang ke rumah, aku mengetuk pintu dan berharap Salim yang akan membukakan pintu untukku, ternyata bukan Salim melainkan anakku Khalid yang usianya tidak lebih dari empat tahun, dia berteriak "Ayah... Ayah..!"

Aku tidak tahu mengapa tiba-tiba dadaku terasa sesak saat masuk ke dalam rumah aku membaca _Ta'awuz,_ meminta perlindungan kpd Allah, istriku datang menjumpaiku, raut wajahnya tidak seperti biasanya, "Apa yang terjadi?" Tanyaku kemudian, "Tidak ada apa-apa," jawabnya singkat. Seketika aku teringat Salim, "Mana Salim?" istriku tidak menjawab dia menundukkan wajahnya dan air mata bercucuran membasahi pipinya, saat bersamaan dengan suara terbata-bata Khalid berkata, "Ayah, Salim telah terbang ke Surga ke sisi Allah!"

Istriku tidak bisa menguasai situasi, dia menangis meratap dan hampir terjatuh ke tanah, akhirnya aku tahu Salim terkena demam dua minggu sebelum kepulanganku, istriku membawanya ke rumah sakit namun tidak tertolong hingga nyawanya melayang.

 Aku menyadari bahwa apa yang terjadi adalah ujian Allah, aku harus menerima semua ini, memuji Allah dan aku tidak pernah memuji Allah terhadap kesulitan yang kuhadapi kecuali terhadap kejadian ini. Alangkah sedih hatiku berpisah dengan Salim, masih terasa tangannya mengusap air mataku dan kedua lengannya merangkulku. Salim tidak buta, akulah yang buta saat terlena bersama teman-temanku dan Salim tidak pincang karena dia mampu melalui jalan keimanan, sekarang aku baru sadar bahwa aku menyayanginya melebihi saudara-saudaranya, karena dialah yang menjadi penyebab aku mendapatkan petunjuk.

 Dia anak buta yang menuntun ayahnya ke masjid dan mengalahkan setan dalam diriku dengan keikhlasannya.

 Yaa Allaah.., terimalah Salim anakku dalam naungan kasih sayang-Mu. Yaa Allaah.. Aku memohon kepada-Mu keteguhan hati sampai mati. Yaa Allaah, kumpulkanlah aku bersamanya di surga-Mu dan ampunilah aku, Engkau Dzat yang Maha Suci..

Katakanlah, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh Dialah yang maha pengampun,Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

26 Oktober 2016

Cara Menghentikan Mimisan Agar Tidak Berakibat Fatal

Kali ini Ummu memposting sebuah kisah yang terjadi tentang anak tetangga yang masih berumur 2 tahun mimisan dibawa ke rumah sakit tapi sungguh tragis sesampai dirumah sakit si anak sudah meninggal.

Berikut kisahnya...

Seorang anak kecil berusia 2 tahun sedang bermain main di dalam rumah, tiba tiba hidungnya mengucurkan darah ( mimisan ). Dengan sigap segera ibu dari anak kecil ini langsung memberi pertolongan pertama menyuruh anaknya mendongak ke atas dan menggunakan tissue untuk menyumbat hidung . Tidak lama kemudian anak itu tampak kesulitan bernafas lalu mulai bernafas melalui mulut serta tiba tiba jatuh pingsan . Sang ibu langsung melarikannya ke rumah sakit . Setelah pemeriksaan, dokter yang menangani meminta maaf dan berkata : " Momen berharga untuk pertolongan pertama sudah terlewati, maaf anak ibu sudah tidak dapat ditolong lagi . " Sang ibu langsung pingsan setelah mendengarnya. Dokter menyatakan bahwa mendongakan kepala pada saat mimisan akan membuat darah justru mudah mengalir masuk kedalam saluran pernafasan .     Hal ini akan menyebabkan kesusahan utk bernafas. Apabila setelah terjadi benturan terjadi mimisan, maka kemungkinan cairan yg mengalir adalah cairan serebrospinal akibat luka pada bagian tengkorak. Jika menyumbat hidung akan membuat saluran ini mudah terkena infeksi.

Nah bagaimana jika anak kita mimisan, langkah langkah apa saja yang harus diperhatikan untuk menolongnya?

1 . Kompres dengan air dingin.
Jika darah yang keluar sedikit , ayah dan bunda dapat menggunakan kantong es atau handuk yang di rendam dalam air dingin untuk mengompres bagian dahi dan leher. Dapat juga menggunakan air dingin / air es untuk kumur kumur, tujuannya adalah agar pembuluh darah agak mengkerut dan mengurangi darah yang mengucur

2 . Metode menekan hidung . Langkah langkahnya sebagai berikut , ayah dan bunda dapat menggunakan jari jempol dan jari telunjuk menekan / memencet hidung selama 10 – 15 menit ( jika ada salah satu lubang hidung tertentu yang mengeluarkan darah maka dapat langsung menekan lubang hidung tersebut ) . Saat menekan dan memencet hidung, anak berada pada posisi duduk dan kepala agak sedikit maju serta menunduk . Mulut terbuka agar dapat bernafas . Ingat ! Jangan angkat atau dongakkan kepala. Karena darah yang mengucur akan mudah tertelan , serta akan menyebabkan lambung terasa mual , ingin muntah , dan lain lain . Bahkan jika darah yang mengucur banyak, maka darah dapat mengalir ke paru paru

3 . Segera bawa ke Rumah Sakit.
Setelah melakukan langkah langkah di atas namun darah masih tidak kunjung berhenti atau darah yang keluar malah semakin banyak, wajah anak terlihat pucat, keluar keringat dingin, jantung berdetak kencang, dan lain lain, maka sesegera mungkin larikan anak ke rumah sakit. Perhatikan apabila anak sering mimisan, sebaiknya minta dokter uutuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa apakah hidung anak terkena infeksi atau ada benda asing di lubang hidung , ataukah mungkin ada tumor di lubang hidung atau di saluran pernafasan atau bahkan menderita penyakit yang menyerang pembuluh darah.

4 . Perhatikan makanan
Ketika terjadi mimisan, jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas. Sebaiknya mengkonsumsi makanan yang dingin mengandung banyak protein, vitamin serta zat besi Seperti : susu, jus buah buahan dan lain lain. Atau makan makanan yang berkuah ( cairan ), seperti : bubur. Hindari rokok, minuman beralkohol, makanan pedas dan makanan yang padat atau keras . Perbanyak makan sayur sayuran dan buah buahan.

5 . Cegah dehidrasi pada saat musim kemarau.
Anak kecil akan lebih mudah mimisan. Boleh memasang mesin penambah kelembaban udara (Humidifier)  dan ajarkan si kecil mengkonsumsi air lebih banyak.

6 . Jangan mengorek hidung Terlalu sering mengorek hidung akan membuat lapisan pelindung di dalam hidung mudah terluka.
Ayah dan bunda sebaiknya mengajari anak anak agar tidak terlalu sering atau melarang mereka dari kebiasaan mengorek ngorek hidung .
Hal ini harus benar benar diperhatikan cara menghentikan darah yang mengucur ketika mimisan! Kalau tidak bisa jadi berakibat fatal !!!

Terakhir, semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan artikel ini agar lebih banyak orang mengetahui cara yg benar menghentikan mimisan !!!

Wassalam

25 Oktober 2016

Syafa'at Al Qur'an di Dalam Kuburan

Pada postingan berikut ini Ummu yakin para sahabat dan saudara saudari semua pasti  merinding membaca artikel ini. Berikut kisah tentang Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang - orang sibuk dgn kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang - orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga."

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata,”Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan  permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Ya Allah… terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhana wa Ta'ala... Aamiin

Sayang kalau dibaca sendiri... Ayo berbagi dan sebarkan

Semoga bermanfaat dan Wassalam

10 Jenis Tangisan Menurut Ibnu Qoyyim

Sekarang Ummu mencoba membahas tentang beberapa jenis tangisan yang sering kita alami kadang tanpa kita sadari tiba tiba air mata kita meleleh keluar, saudara saudari semua pernsh mengalaminya bukan..?? Nah sekarang mari kita perhatikan beberapa jenis tangisan, diantaranya...:
1. Menangis karena kasih sayang & kelembutan hati.

2. Menangis karena rasa takut.

3. Menangis karena cinta.

4. Menangis karena gembira.

5. Menangis karena menghadapi penderitaan.

6. Menangis karena terlalu sedih.

7. Menangis karena terasa hina dan lemah.

8. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.

9. Menangis karena mengikut-ikut orang menangis.

10. Menangis orang munafik - pura-pura menangis.

“…dan bahawasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.”

(An Najm : 43)

Jadi, Alloh swt lah yang menciptakan ketawa dan tangis, serta menciptakan sebab tercetusnya. Banyak air mata telah mengalir di dunia ini. Sumbernya dari mata mengalir ke pipi terus jatuh ke bumi. Mata itu kecil namun ia tidak pernah kering ia berlaku setiap hari tanpa putus-putus. Seperti sungai yang mengalir ke laut tidak pernah berhenti?.kalaulah air mata itu di tampung banjirlah dunia ini.

Tangis tercela atau terpuji ???

Ada tangisan yang sangat di cela umpamanya meratapi mayat dengan meraung dan memukul-mukul dada atau merobek-robek pakaian.

Ada pula tangisan sangat-sangat di puji dan di tuntut iaitu tangisan kerana menginsafi dosa-dosa yang lalu atau tangis karena takut akan azab dan siksa Allah swt.

Tangisan dapat memadamkan api Neraka

“Rasulullah saw bersabda : Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah swt akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan di rahmati. Tidaklah ada sesuatupun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka.”

Air mata taubat Nabi Adam a.s. Beliau menangis selama 300 tahun tanpa mendonggak ke langit tersangat takut dan hibanya terhadap dosa yang telah ia lakukan. Dia bersujud di atas gunung dan air matanya mengalir di jurang Serandip. Dari air matanya itulah Allah telah menumbuhkan pohon kayu manis dan pohon bunga cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum akan air mata Adam lalu berkata, “Manis sungguh air ini.” Nabi Adam terdengar lalu menyangka burung itu mempersendakannya lalu ia memperhebatkan tangisannya.

Lalu Allah swt mendengar dan menerima taubat Adam dan mewahyukan, “Hai Adam sesungguhnya belum Aku pernah menciptakan air lebih lazat daripada air mata taubat mu!.”

Air mata yang tiada di tuntut

Janganlah menangis kalau tak tercapai cita-cita bukan kah Alloh swt yang telah menentukannya. Janganlah menangis nonton film itu kan cuma lakonan.

Janganlah menangis kerana cinta tak berbalas mungkin dia bukanlah jodoh yang telah Alloh swt tetapkan. Janganlah menangis jika gagal dalam seleksi pekerjaan mungkin kita kurang membuat persediaan. Jangan menangis kalau uang kita hilang di jalanan sebab mungkin kita kurang bersedekah dan beramal. Janganlah menangis kalau tidak di naikkan pangkat yakin lah, rezki itu adalah pemberian Alloh swt

Dari itu???…

Simpanlah air mata-air mata tangisan itu semua buat bekalan untuk menginsafi di atas segala kecuaian yang telah melanda diri, segala dosa-dosa yang berupa bintik2 hitam yang telah mengkelamkan hati hingga sukar untuk menerima hidayah dari Allah swt. Seru lah air mata itu dari persembunyiannya di balik kelopak mata agar ia menitis membasahi dan mencuci hati agar ia putih kembali dan juga semoga ia dapat melebur dosa2 dan moga-moga akan mendapat ampunanNya jua.

Junjungan Mulia bersabda “Ada 2 pasang mata yang tak tersentuh api neraka, mata yang menangis di waktu malam hari kerana takut kepada Allah swt dan 2 biji mata yang menjaga pasukan fi sabillah di waktu malam.”

“Di antara 7 golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah swt di hari qiamat”?? seseorang yang berzikir bersendirian lalu mengenang tentang kebesaran Allah swt lalu bercucuran air matanya.”

“Jika tubuh seseorang hamba gementar kerana takut kepada Allah swt, maka berguguran lah dosa-dosanya bak gugurnya dedaunan dari pepohonan kering.”

Demikianlah beberapa jenis tangisan yang sering kita alami tanpa kita sadari.

Sekian dulu mudah mudahan bermanfaat

Sampai jumpa lagi pada postingan berikutnya
Wassalam

23 Oktober 2016

Dampak Positif dan Negatif Zaman Era Digital

Oleh: Ziyad At-Tamimi, S.ThI, M.H.I

Berbagai dampak baik yang positif maupun yang negatif terungkap setelah munculnya era digital. Bahkan diantara data yang mengungkapkan hal itu dapat diperoleh melalui penelitian, perenungan maupun fakta di lapangan. Saat ini kita seolah digiring ke suatu alam yang berbeda dengan alam sebelumnya, dengan iming-iming santai, cepat, hemat dan bisa mendapat ilmu pengetahauan maupun kabar dan lain lain. Kita sudah berada di era digital  sebagaimana ungkapan mereka.
Sedikit dari manusia di zaman sekarang yang merenungkan masalah ini. Artinya dalam tindakannya dia mempertimbangkan kebaikan dan kerusakan yang akan timbul dari fenomena lingkungan di sekitarnya. Segala sesuatu yang baru pasti tidak terlepas dari munculnya dampak, baik positif maupun negatif.
Diantara dampak positif dari teknologi digital misalnya: mudahnya mengakses data yang dibutuhkan, menghemat waktu dan ringan di genggaman. Ketika seorang siswa atau mahasiswa membutuhkan referensi yang banyak dalam belajar maupun tugas, dia dapat mengaksesnya dalam kepingan CD atau flashdisk. Juga dengan mengklik di internet apa yang dicarinya. Dunia seolah dalam genggaman, dapat berkomunikasi dengan siapa pun, kapan pun dan dimana pun. Ditambah dengan media sosial yang ada dan beraneka ragam.
Adapun dampak negatifnya, banyak orang yang tidak mengetahui atau memang tidak mau tau! Seperti: silaunya layar komputer/ laptop/ LCD/ Hp/ iPhone/ iPad di mata, kemudian data yang mudah hilang karena restart atau terkena virus, alatnya hang/ tidak dapat beroperasi, ditambah ketergantungannya pada listrik meskipun ada baterai namun waktunya terbatas. Ditambah lagi teknologi yang satu ini banyak membuat orang malas bergerak, sehingga kesehatannya terancam, membuat orang-orang kecanduan padanya dan mengurangi konsentrasi dalam beraktifitas.
Bagi yang tidak memiliki dasar atau basic dalam agama dan kontrol sosial, maka dia bagaikan berenang di lautan dunia maya dan dapat terseret jauh hingga terkadang menghabiskan waktu tak terasa berjam-jam namun tidak mendapatkan hasil apa-apa karena tidak fokus. Hal ini juga dapat berdampak pada kesehatan seseorang. Termasuk dalam hal ini juga budaya copy-paste, kalau berupa info kadang tidak valid alias hoax dan kalau berupa ilmu itu hanya sebagai“wacana” saja, dengan kata lain tidak meresap apalagi diamalkan.

Banyak kisah mengenai hal ini, dinataranya berapa orang yang mati di depan komputer atau laptopnya. Ada yang karena nonton film di youtube, ada yang main game online dan ada yang karena headset terpasang di kedua telinga bersamaan dengan carger baterai hingga menimbulkan aliran listrik. Wallaahu Al-Musta’aan!!

Dari sini ada orang yang berfikir bahwa peran buku tidak dapat digantikan oleh sarana-sarana tersebut. Terbukti orang yang membaca dari buku lebih serius bila dibandingkan dengan mereka yang hanya mengandalkan sarana digital. Kalau kaitannya dengan ajaran Islam buku-buku Islami, tidakkah terpikir di benak kita ketika benda-benda eletronik tadi yang di dalamnya berisi Al-Qur’an, Al-Hadits terkadang dibawa ke tempat yang tidak layak seperti toilet dan sebagainya. Tidakkah kita mengkritisi masalah ini? Bukankah yang membuat barang-barang tersebut pada mulanya orang-orang kafir?! Sehingga tidak terpikir mengenai masalah ini, atau mereka memang sengaja untuk melecehkan dua sumber ajaran Islam tersebut?!
Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali. Tetapi di sayangkan semakin berkembangnya teknologi justru semakin banyak kejahatan yang terdeteksi.
Maka dari itu segala sesuatunya harus memiliki perlindungan hak cipta dan mengontrol anak-anak dan remaja khususnya. Begitu banyak game online yang menyebabkan kerusakan mental anak saat ini, pornografi dan pelanggaran hak cipta pun banyak dilanggar.
Revolusi digital memang membawa kemudahan untuk masa depan, dengan tetap mempertimbangkan hak asasi dan pertimbangan moral. Sebenarnya memang media berubah dari zaman ke zaman, tetapi isi atau pesannya tetap tidak berubah.

Berikut kisah nyata diantara sekian banyak kisah tentunya yang berkenaan dengan hal ini, sebagaimana telah diungkap di atas:
“Di era saat ini, setiap orang memang sudah tidak bisa lepas dari gadget alias gawai yang dimilikinya. Entah berupa laptop atau smartphone yang dilengkapi dengan fitur-fitur berupa aplikasi media sosial. Bahkan mereka kini menjadikan gawai sebagai bagian dari kehidupannya.
Selain berbagai kelebihan gawai yang telah kita rasakan. Ternyata gawai bisa menimbulkan efek negatif hingga bisa merenggut nyawa kita lho.
Baru-baru ini seorang perempuan tak menyangka kekasihnya yang tak dapat dihubungi dalam beberapa hari telah meninggal dalam kondisi mengerikan di kediamannya di Samut Prakarn, Bangkok.
Dilansir dari mynewshub, Rabu (22/6/2016), Runroj Soha (24), ditemukan tewas dengan earphone masih berada di telinga dan terhubung pada komputer. Penyelidikan awal mengungkapkan korban tewas tersetrum dan telah meninggal sejak dua hari lalu.
Hommali menuturkan, ia terakhir kali berhubungan melalui pesan di Facebook pada Jumat (17/6/2016). Ketika itu sang pacar tidak menunjukkan tanda-tanda aneh. Namun ia heran ketika Runroj tidak menghubunginya beberapa hari, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke rumahnya.
Setiba di rumah Runroj, ia mencium bau busuk. Nahasnya kunci duplikatnya tak berhasil membuka pintu rumah Runroj karena terkunci dari dalam. Hommali segera meminta bantuan penjaga keamanan dan akhirnya ia mendapati sang pacar telah tewas tergeletak di lantai.
Kini mayat korban sudah berada di sebuah rumah sakit di Bangkok untuk dilakukan pembedahan dan mengidentifikasi penyebab pasti kematiannya”.

Demikian meski kisah ini bukan terjadi di masyarakat kita, atau di tengah ummat Islam; namun hal ini sebagai peringatan dan pelajaran bagi kita agar berhati-hati dan waspada dengan alat-alat digital serta dampaknya.

Sekian dulu ulasan tentang efek positif dan negatif gadget terhadap kehidupan kita dan lingkungan sekitar

Semoga saudara saudariku semua dapat mengambil hikmah atau manfaat yang terkandung dalam ulasan saya ini.

Wassalam

SHOLAT ADALAH TOLAK UKUR SEMUA AMAL