TRANSLATE

29 Oktober 2019

HUKUM MAKAN MINUM SAMBIL BERDIRI

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh....

Para Pengunjung Blog Berbagi Info yang kami Hormati.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Hukum Makan dan Minum sambil Berdiri berdasarkan Hadist Shahih dari Imam Muslim.

عن أبى هريرةُ رضي اللّه تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: لَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا (أخرجه مسلم)

Dari Abū Hurairah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu, beliau berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Janganlah sekali-kali seorang dari kalian minum dalam kondisi berdiri”.
[HR Imam Muslim] 

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Perlu diketahui bahwa minum sambil duduk tetap diperintahkan karena mengingat adanya larangan minum sambil berdiri.
2- Sedangkan hadits lain menyebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata,

سَقَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ قَائِمًا

“Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri” [HR. Bukhari no. 1637 dan Muslim no. 2027]

Mayoritas ulama menganggap bahwa hadits terakhir di atas menunjukkan bolehnya minum seperti itu. Bahkan dalam hadits yang lain disebutkan bahwa beliau minum juga sambil berdiri selain pada air zam-zam. Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَشْرَبُ قَائِمًا وَقَاعِدًا

“Aku pernah melihat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- minum sambil berdiri, begitu pula pernah dalam keadaan duduk” [HR. Tirmidzi no. 1883 dan beliau mengatakan hadits ini hasan shahih] 
3- Dalam Syarh Shahih Muslim,  Imam Nawawi menjelaskan, setelah menyebutkan hadits-hadits yang membicarakan minum sambil berdiri bahwa hadits-hadits tersebut tidaklah bermasalah dan tidak ada yang dhoif, bahkan seluruhnya shahih. Pemahaman yang tepat, hadits yang menyebutkan larangan minum sambil berdiri menunjukkan makruhnya. Sedangkan hadits yang membicarakan cara minum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil berdiri menunjukkan bolehnya. Jadi kedua macam hadits tersebut tak saling kontradiksi. Demikiam penjelasan Imam Nawawi.
4- Kesimpulan yang lebih baik, tidak ada anjuran minum air zam-zam atau minum air yang yang lainnya sambil berdiri. Keadaan yang baik saat minum air tersebut adalah sambil duduk. Sedangkan yang disebutkan kalau beliau minum sambil berdiri adalah menunjukkan kebolehan sebagaimana keterangan Imam Nawawi rahimahullah di atas.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur'an :

1- Seorang muslim minum sambil berjalan, minum dengan tangan kiri, tanpa berdoa, bahkan menyisakan minuman, hal ini seakan sudah menjadi pemandangan. Bila amal ibadah yang ringan saja sudah ditinggalkan dan disepelekan, bagaimana dengan amalan yang besar pahalanya?? Atau mungkinkah karena hal itu hanya merupakan suatu ibadah yang kecil kemudian kita meninggalkannya dengan alasan kecilnya pahala yang akan kita peroleh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ 

“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad 33)

2- Saat ini banyak kita jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah. Maka perhatikanlah firman Allah Ta’ala,

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7)

SILAHKAN BERBAGI / SHARE DAN SEMOGA BERMANFAAT

28 Oktober 2019

APA ITU HAKIKAT SOMBONG....?

SIFAT SOMBONG DAPAT MENGHALANGI SESEORANG UNTUK MENDAPATKAN HIDAYAH
​​
Saudara Saudari yang budiman, a’azzaniyallahu wa iyyakum, 

Rasulullah ﷺ mengabarkan dalam sebuah hadits bahwa tidak akan masuk surga orang yang ada di dalam hatinya terdapat kesombongan.
Dan Beliau ﷺ bersabda: “tidak akan masuk surga, orang yang ada di dalam hatinya sebesar biji sawi kesombongan”. Lalu ada seorang lelaki dari sahabat Rasulullah ﷺ berkata: “wahai Rasulullah, salah seorang dari kami ingin agar bajunya bagus, demikian pula sandalnya bagus, apakah itu termasuk kesombongan wahai Rasulullah?”. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Adapun kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia“ (HR. Muslim, no.91).

Dalam hadits ini Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa kesombongan menghalangi seseorang untuk masuk ke dalam surga. Dan Rasulullah ﷺ juga menjelaskan hakikat kesombongan, bahwa kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh manusia. Ketika suatu kebenaran telah sampai kepada seseorang, berupa Al Qur’an dan hadits Nabi ﷺ, kemudian ia menolaknya karena kelebihan yang ia miliki atau kedudukan yang ia miliki. Maka ini menunjukkan adanya kesombongan dalam dirinya.

Rasulullah ﷺ mengatakan, sombong itu menolak kebenaran, dan kebenaran itu adalah apa yang datang dari Allah سبحانه وتعالى, berupa Al Qur’an dan hadits Nabi ﷺ. Betapa banyak kesombongan yang menyebabkan seseorang terhalang dari kebenaran. Lihatlah iblis la’anatullah, ia tidak mau sujud kepada Nabi Adam ‘alaihissalam karena kesombongan yang ada dalam hatinya. Allah سبحانه وتعالى berfirman: “ia enggan dan sombong sehingga ia pun termasuk orang-orang kafir” (QS. Al Baqarah: 34). Lihatlah Fir’aun, ia merasa merasa sombong dengan kelebihannya, ia merasa sombong dengan kedudukan yang ia miliki. Sehingga ia menolak dakwah yang disampaikan Nabi Musa ‘alaihisshalatu was salam. “Kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa” (QS. Yunus: 75). Maka lihatlah wahai saudaraku, orang yang bersombong diri biasanya ia tidak bisa mendapatkan hidayah dari Allah سبحانه وتعالى.

Dan Subhaanallah… dalam hadits ini seorang sahabat bertanya kepada Nabi ﷺ, “wahai Rasulullah, salah seorang dari kami ingin agar bajunya bagus, demikian pula sandalnya bagus, apakah itu termasuk kesombongan?”. Maka Rasulullah ﷺ seakan mengatakan, “itu bukan kesombongan, Allah itu indah dan mencintai keindahan”. Artinya pakaian yang bagus bukan termasuk kesombongan sama sekali, bahkan itu suatu hal yang dicintai oleh Allah karena menunjukkan keindahan sebagai suatu nikmat yang diberikan oleh Allah. Bahkan memperlihatkan kenikmatan adalah bentuk rasa syukur kepada Allah سبحانه وتعالى. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah suka melihat tampaknya bekas nikmat Allah pada diri hamba-Nya” (HR. Tirmidzi, no.2819. Ia berkata: “hasan”, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’).
Semoga Bermanfaat bagi pembaca semuanya.​​​​​​​​

26 Oktober 2019

INILAH SHAF BAGI WANITA

Shaf Sholat Yang Paling Baik Bagi Seorang Wanita....

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا. مُسْلِمٌ، وأَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ والنَّسَائِيُّ وابْنُ مَاجَةَ


Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Sebaik-baiknya shaf laki-laki adalah shaf terdepan dan seburuk-buruknya adalah shaf yang terakhir, dan sebaik-baiknya shaf wanita adalah shaf yang terakhir, dan seburuk-buruknya adalah shaf terdepan".
(HR. Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Bahwa sebaik-baiknya shaf wanita adalah shaf yang paling belakang ialah karena shaf yang paling belakang itu adalah shaf yang paling jauh dari kaum pria, semakin jauh seorang wanita dari kaum pria maka semakin terjaga dan terpelihara kehormatannya, dan semakin jauh dari kecenderungan terhadap kemaksiatan.

2- Akan tetapi jika tempat shalat kaum wanita jauh dan terpisah dengan dinding atau pembatas sejenis lainnya, sehingga kaum wanita itu hanya mengandalkan pengeras suara dalam mengikuti imam, maka pendapat yang kuat dalam hal ini adalah, bahwa shaf yang pertama adalah yang lebih utama dari pada shaf yang dibelakangnya dan seterusnya, karena shaf terdepan ini lebih dekat kepada kiblat.

[Fatawa Ash-Shiyam, Syaikh Abdullah Al-Jibrin, hal. 94]

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Hendaknya kalian shalat bersama-sama dengan orang-orang yang mengerjakan shalat (shalat berjamaah).

وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِين

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk” (QS. Al-Baqarah – 43)

SILAHKAN DI SHARE SEBANYAK BANYAKNYA AGAR BERMSNFAAT DAN BISA DIAMALKAN JUGA OLEH SAUDARI KITA YANG LAINNYA.

UMUR SEMAKIN HARI SEMAKIN TUA



بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Jika kita berumur  bawah 40-an berlumba2lah mencari ilmu agama, jangan terlalu leka kerana umur bukanlah satu jaminan untuk kehidupan yang lama. Jika kita mencecah 40-an maka kehidupan yang sebenar telah bermula, BUKAN masa untuk mencari cinta baru. Kurangkanlah aktiviti2 dunia dan jagalah istiqomah. Jika kita di dalam 50-an, maka fokuslah lebih kepada akhirat kerana umur kita pada tahap ini adalah tahap berjaga2. Pada usia 60-an, jangan letak cinta kepada dunia kerana kita akan takut kepada mati bukan kerana kurang amal tetapi bimbang untuk meninggalkan harta kekayaan dunia, pangkat, anak serta suami/isteri. Pada umur 60-an ini kita ibarat musafir yang sedang menuju ke destinasi. 

Justeru itu , sedaya upayalah berusaha untuk TAQWA. Di dalam menjalani kehidupan, samada kita kurang beramal, banyak beramal atau tidak beramal kita tidak akan dapat melihat perbezaannya di dunia tetapi ia amat berbeza di akhirat. Kita semua pasti akan menghadap Allah SWT dan kita yang tentukan samada kita ingin menemui Allah SWT dengan keadaan diri kita yang bagaimana...

Semoga bermanfaat

NASIB MANUSIA TELAH DITENTUKAN

Sesungguhnya Nasib Manusia itu Telah  Ditentukan Sebelum Di Lahirkan ke Dunia

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا . [رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah shallallahu alahi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits  diatas :
1. Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluknya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah kebahagiaan dan kecelakaan.
2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk syurga atau neraka, akan tetapi amal perbutan merupakan sebab untuk memasuki keduanya.
3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (husnul khotimah).
4. Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan kemantapan sebuah perkara dalam jiwa.
5. Tenang dalam masalah rizki dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hatinya karenanya.
6. Kehidupan ada di tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah menyempurnakan umurnya.
7. Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu. Karena sesungguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an :

1. Pengorbanan seorang ibu yang mengandung 

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ

Dan Kami perintahkan kepada manusia(berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah. (Luqman: 14)

2. Teori reproduksi manusia 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا

Hai manusia, jika kalian dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kalian dari tanah; kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kalian dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kalian sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kalian sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kalian ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kalian yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya.  [Al Hajj: 5]

3. Takdir 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ 

Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah [ Al Hadid:22]

4. Husnul khotimah 

يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagi kalian, maka janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agama Islam. (Al-Baqarah: 132)

5. Berbuat baiklah selama kalian hidup, dan berpegang teguhlah kalian kepada agama ini agar kalian diberi rezeki wafat dengan berpegang teguh padanya; karena sesungguhnya manusia itu biasanya meninggal dunia dalam keadaan memeluk agama yang dijalankannya, dan kelak dibangkitkan berdasarkan agama yang ia bawa mati. Sesungguhnya Allah telah memberlakukan kebiasaan-Nya, bahwa barang siapa yang mempunyai tujuan baik, maka Dia akan menuntunnya ke arah kebalkan itu dan memudahkan jalan baginya ke arah kebaikan. Barang siapa yang berniat melakukan kesalehan, maka Allah akan meneguhkannya dalam kesalehan itu. Hal ini tidaklah bertentangan dengan sebuah hadis sahih diatas
Dikatakan tidak bertentangan karena di dalam riwayat yang lain dari hadis ini dijelaskan bahwa amal perbuatan ahli surga itu menurut apa yang tampak di mata manusia, dan amal ahli neraka tersebut menurut apa yang tampak di mata manusia. 

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى* وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى* فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى* وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى* وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى* فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (Al-Lail: 5-10)

SILAHKAN DI SHARE SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN DAN BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA

25 Oktober 2019

BACAAN DZIKIR SHAHIH SETELAH SHOLAT

BACAAN DZIKIR YANG SHAHIH SETELAH MELAKSANAKAN SHALAT

Dzikir sesudah shalat adalah di antara dzikir yang mesti kita amalkan. Selesai shalat tidak langsung bubar, namun hendaknya kita membiasakan membaca Istighfar dan bacaan dzikir dzikir lainnya.

Dzikir dapat menguatkan seorang muslim taat dalam beribadah kepada Allah SWT, hati dan pikiran akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah.

Diantara bacaan Dzikir yang sesuai sunnah tuntunan Nabi Muhammad SAW, adalah...:

[1]
‎أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3x)
‎اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

Astagh-firullah 3x
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

Artinya...:
“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x).
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”

Faedah...: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika selesai dari shalatnya beliau beristighfar sebanyak tiga kali dan membaca dzikir di atas. Al Auza’i menyatakan bahwa bacaan istighfar adalah Astaghfirullah, Astaghfirullah.[1]


[2]
‎لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Allahumma laa maani’a limaa a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya:
“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.”[2]

[3]
‎لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir
Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan.
Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

Artinya...:
“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.”

Faedah: Dikatakan oleh ‘Abdullah bin Zubair, Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ biasa membaca tahlil (laa ilaha illallah) di akhir shalat.[4]

[4]
‎سُبْحَانَ اللهِ (33 ×)
‎اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33 ×)
‎اَللهُ أَكْبَرُ (33 ×)
‎لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Subhanallah (33x)
Al hamdulillah (33x)
Allahu akbar (33 x)
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya....:
“Maha Suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Faedah: Siapa yang membaca dzikir di atas, maka dosa-dosanya diampuni walau sebanyak buih di lautan.[5] Kata Imam Nawawi rahimahullah, tekstual hadits menunjukkan bahwa bacaan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar, masing-masing dibaca 33 kali secara terpisah.[6]

[5]
Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).

Faedah: Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.[7]

[6]
Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu).

Faedah: Tiga surat ini disebut mu’awwidzot. [8]

[7]
‎اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala

Artinya....:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca setelah salam dari shalat Shubuh)[9]

Silahkan Di Share sebanyak bsnyaknya dan Semoga bermanfaat serta bisa diamalkan

BAHAYANYA AKIBAT BERDUSTA

Bahaya Akibat Berdusta

عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Dari ‘Abdullah, dia berkata: Rasulallâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian wajib jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Jika seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allâh sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan, karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allâh sebagai seorang pendusta.”HR. Muslim, no. 105/2607

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1-  Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk berkata yang baik, di antara bentuk berkata yang baik adalah jujur, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan hakekatnya. 
2- Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang dusta, yaitu memberitakan sesuatu yang tidak sesuai dengan hakekatnya. 
3- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan dosa berdusta mengiringi dosa syirik  dan durhaka kepada orang tua. [HR. AlBukhâri,dan Muslim]
Menunjukkan bahwa berdusta termasuk dosa-dosa besar yang paling besar.
4-  Hadits ini menjelaskan
bahwa dusta akan menyeret pelakunya ke neraka, maka hendaklah kita waspada.
5- Maka janganlah kita mendatangkan sebab-sebab sebagai pendusta maka na'uzubillah kita akan ditakdirkan oleh Allah Sabhanahu Wa Ta'ala sebagai pendusta. 

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:

1- Bahaya dusta banyak sekali, antara lain bahwa orang yang berdusta akan terhalang dari hidayah.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

Sesungguhnya Allâh tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. [Al-Mukmin/Ghâfir/40: 28]

2- Demikian juga orang yang suka dusta pasti akan mendapatkan celaka.

قُتِلَ الْخَرَّاصُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ

Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan yang lalai. [Adz-Dzâriyat/51: 10-11]

SILAHKAN DI SHARE KEPADA SAHABAT YANG LAIN DAN SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA

22 Oktober 2019

CARA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA YANG SUDAH WAFAT

Bagaimana Cara Berbakti kepada Orang Tua Kita Yang Sudah Wafat....??

عن أبي عسيد مالك بن ربيعة السعدى رضي الله عنه قال، بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِى سَلِمَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِىَ مِنْ بِرِّ أَبَوَىَّ شَىْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ « نَعَمِ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لاَ تُوصَلُ إِلاَّ بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا ».

Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,“Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin kecuali oleh keduanya dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Salah satu diantara rahmat yang Allah berikan kepada orang yang beriman adalah mereka bisa saling memberikan kebaikan, sekalipun harus berpisah di kehidupan dunia. Karena ikatan iman, Allah abadikan sekalipun mereka sudah meninggal.
2- Setelah orang tua meninggal, ada banyak cara bagi si anak untuk tetap bisa berbakti kepada orang tuanya.
3- Mereka tetap bisa memberikan kebaikan bagi orang tuanya yang telah meninggal, berupa aliran pahala. Dengan syarat, selama mereka memiliki ikatan iman.
4- Ada enam hal yang bisa kita simpulkan bagaimana bentuk berbakti dengan orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia:
a- Mendo’akan kedua orang tua.
b- Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.
c- Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.
d- Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang pernah terjalin.
e- Memuliakan teman dekat keduanya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Di dalam Al-Qur'an sering sekali disebutkan secara bergandengan antara perintah menyembah Allah semata dan berbakti kepada kedua orang tua. 

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. (Al-Isra: 23)

2- Ikatan iman ini tetap Allah abadikan hingga hari kiamat. Karena ikatan iman ini, Allah kumpulkan kembali mereka bersama keluarganya di hari kiamat.

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ

“Orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.” (QS. At-Thur: 21).

3- Diantara doa yang Allah perintahkan dalam Al-Quran adalah doa memohonkan ampunan untuk kedua orang tua kita,

وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Berdoalah, Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orang tua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil.” (QS. Al-Isra: 24)

SILAHKAN DI SHARE SEBANYAK BANYAKNYA DAN SEMOGA BERMANFAAT BAGI KAMI DAN KITA SEMUA.

TINGGALKAN MASA LALU, KINI SAATNYA BERUBAH

TINGGALKANLAH MASALALUMU YANG BURUK DAN SEKARANGLAH SAATNYA UNTUK BERUBAH

Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah menukil sebuah kisah yang menarik untuk kita jadikan renungan :

Dari imam besar ahlussunnah dari kalangan Tabi'ut Tabi'in, Fudhail bin Iyadh rahimahullahu ta'ala , ketika beliau menasehati seseorang lelaki, beliau berkata kepada lelaki itu: “Berapa tahun usiamu (sekarang)?”. Lelaki itu menjawab: Enam puluh tahun. 

Fudhail berkata: “(Berarti) sejak enam puluh tahun (yang lalu) kamu menempuh perjalanan menuju Allah dan (mungkin saja) kamu hampir sampai."

Lelaki itu menjawab: "Sesungguhnya kita ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya."
 
Maka Fudhail berkata: “Apakah kamu paham arti ucapanmu? Kamu berkata: Aku (hamba) milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, barangsiapa yang menyadari bahwa dia adalah hamba milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan berdiri (di hadapan-Nya pada hari kiamat nanti), dan barangsiapa yang mengetahui bahwa dia akan berdiri (di hadapan-Nya) maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban (atas perbuatannya selama di dunia), dan barangsiapa yang mengetahui bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban (atas perbuatannya) maka hendaknya dia mempersiapkan jawabannya”. 

Maka lelaki itu bertanya: “(Kalau demikian) bagaimana caranya (untuk menyelamatkan diri ketika itu)?”.

Fudhail menjawab: “(Caranya) mudah”. 

Lelaki itu bertanya lagi : “Apa itu?” 

Fudhail berkata:

تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ ، يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ , فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ

“Engkau berbuat kebaikan (amal shaleh) pada sisa umurmu (yang masih ada), maka Allah akan mengampuni (dosa-dosamu) di masa lalu, karena jika kamu (tetap) berbuat buruk pada sisa umurmu (yang masih ada), kamu akan di siksa (pada hari kiamat) karena (dosa-dosamu) di masa lalu dan (dosa-dosamu) pada sisa umurmu”.

Raih amal shalih dengan mengShare/Menyebarkan Artikel ini dan Semoga saudara-saudara kita semua juga mendapatkan faedahnya 

MANFAAT SAYUR PAKIS

Di anggap sepele, nyata nya banyak manfaat yang menakjub kan dari sayur pakis !!!...

Mungkin bagi kita tidak asing lagi dengan sayur pakis, nyata nya sayuran yang satu ini kaya manfaat...

Berikut manfaat menakjub kan dari sayur pakis untuk kesehatan !!!...

Sayur pakis merupakan sayuran yang unik dengan rasa yang khas, namun banyak orang yang tidak menyadari mengenai manfaat dari sayuran ini...

Berikut kami mencoba mengulas tentang manfaat sayur pakis...

Gizi dalam sayur pakis di anggap sepele, nyata nya banyak manfaat yang menakjub kan dari sayur pakis ini !!!...

Dilansir dari Healthy Focus, sayur pakis kaya akan nutrisi, namun rendah karbohidrat dan lemak...

Kandungan nutrisi nya di dalam sayur pakis meliputi :

Daun pucuk pakis segar kaya akan anti oksidan vitamin A...

Vitamin A itu penting karena meningkat kan sistem kekebalan tubuh, membantu menjaga kulit dan mata kita agar tetap sehat, serta melindungi tubuh dari degradasi gigi, jaringan, otot dan tulang...

Sayur pakis adalah sumber potasium, arti nya mengonsumsi daun ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan fungsi elektrolit...

Kalium juga bermanfaat untuk kesehatan otot kita, mencegah kram, serta memperbaiki kondisi tulang kita...

Anti oksidan lain yang ditemukan pada sayur pakis adalah vitamin C. Vitamin C bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan untuk melindungi dari infeksi...

Selain itu, vitamin C juga memiliki beberapa fungsi lain, seperti mengurangi hipertensi, menyembuhkan luka dan melindungi mata dari katarak...

Zat besi bermanfaat untuk meningkat kan energi, memastikan semua organ dalam tubuh teroksigenasi dengan baik dan membantu mengatur suhu tubuh...

Mangan adalah mineral yang mendorong pembentukan enzim yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat, selain itu, mangan juga sangat penting untuk mencegah perkembangan osteoporosis...

Mangan juga membantu mengatur metabolisme dan menyeimbang kan kadar gula darah...

Asam lemak Omega-3 dapat membantu melindungi tubuh dari kanker dan penyakit Alzheimer...

Omega-3 juga memperbaiki kondisi kulit dan rambut, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan...

Sayur pakis baik untuk ibu hamil !!!...

Manfaat sayur pakis bagi kesehatan adalah :

✅ 1. Meningkatkan kekebalan tubuh

Sayur pakis kaya akan antioksidan, seperti vitamin A dan vitamin C. Jadi, menambahkan sayur pakis ke dalam menu diet harian, dapat membantu melindungi tubuh kita dari infeksi...

Antioksidan ini juga membantu melindungi tubuh kita dari kerusakan yang disebab kan oleh radikal bebas, yang dapat menyebab kan kanker dan penuaan dini...

✅ 2. Meningkatkan kesehatan kardiovaskuler

Karena kandungan niasin dan kalium nya, makan sayur pakis secara teratur dapat melindungi jantung dan menurun kan jumlah kolesterol dalam tubuh...

Selain itu, sayur pakis juga baik untuk menurun kan tekanan darah dan mengurangi peluang kita terkena stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung lain nya...

✅ 3. Meningkatkan sel darah merah

Sayur pakis kaya akan zat besi, jadi mengonsumsi sayur pakis dapat membantu menjaga jumlah sel darah merah, melindungi kita dari anemia dan membuat darah kita kaya oksigen...

✅ 4. Menjaga kesehatan mata

Sayur pakis mengandung sejumlah besar vitamin A, yang membantu melindungi penglihatan dan bahkan meningkat kan kesehatan penglihatan kita...

Sayur pakis juga dapat melindungi mata dari degenerasi makula se iring bertambah nya usia...

✅ 5. Menjaga Kadar Gula darah

Sayur pakis merupakan sayuran yang mengandung mangan. Mangan dapat membantu mengatur fungsi tiroid serta menjaga kadar gula darah...

Semoga bermanfaat untuk kita semua....

19 Oktober 2019

AYO KITA PAHAMI MAKNA TAUHID

MASIH BANYAK DIANTARA KAUM MUSLIMIN YANG MASIH BELUM MEMAHAMI MAKNA TAUHID

Siapa saja yang memahami makna tauhid, Tauhid adalah pondasi ajaran Islam, tentu mengetahui bahwasanya di balik tradisi larung sesaji ataupun sedekah bumi tersirat satu kebodohan tentang makna tauhid.

Bagi yang meyakini bahwa manusia atau jin berkuasa untuk mendatangkan atau mencegah terjadinya bencana alam semisal gempa bumi ataupun tsunami. Hal ini jelas merupakan syirik akbar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam...

Hal ini tergolong dalam syirik Rububiyyah, yang bahkan orang-orang Arab Jahiliyah pun ternyata tidak tergelincir di dalamnya.


Tauhid Rububiyah..

Pengertian mudahnya, tauhid RUBUBIYAH adalah mengesakan Allah dalam hal-hal yang merupakan perbuatan-perbuatan Allah seperti mencipta, mengatur dan memelihara alam semesta.

Orang-orang Arab jahililyah pun tetap meyakini bahwa hanya Allah sematalah yang menciptakan alam semesta, memelihara dan mengaturnya... Mereka tetap meyakini bahwa hanya Allah lah yang menghidupkan dan mematikan serta memberi rezeki... Akan tetapi ketergelinciran orang-orang Arab jahiliyah adalah dalam hal tauhid Uluhiyyah.

Janganlah terkejut akan hal ini.. Cobalah simak firman Allah ta’ala:

1. Dalil Pertama:

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

_Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?”_

(QS. Yunus : 31)

2. Dalil Kedua:

Firman Allah Ta’ala:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ

_Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?”_

(QS. az-Zukhruf : 87)

3. Dalil Ketiga:

Firman Allah Ta’ala:

لَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ

_Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”. Tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya).”_

(QS. al-’Ankabut: 63)


Tauhid ULUHIYYAH

Artinya mengesakan Allah melalui perbuatan-perbuatan hamba. Orang-orang Arab jahiliyah dulu beribadah dan berdoa kepada berhala dengan maksud agar berhala-berhala tersebut menjadi perantara (wasilah) antara dirinya dengan Allah, yang mana ini merupakan penyimpangan terhadap tauhid Uluhiyyah.

Bandingkanlah dengan keyakinan sebagian kaum muslimin pada hari ini, yang mereka di samping meyakini bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Pencipta, mereka juga meyakini bahwa jin penunggu gunung berapi, jin penunggu laut sanggup mendatangkan keselamatan serta menghindarkan dari berbagai marabahaya. Ini tidak syak lagi merupakan syirik dalam hal Rububiyyah Allah yang lebih parah dari apa-apa yang dilakukan oleh kafir Quraisy dahulu...

Hendaklah setiap Muslim merenungkan firman Allah dalam Al-Qur'an yang di dalamnya terkandung tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma' wa Shiffat:

رب السماوات والأرض وما بينهما فاعبده واصطبر لعبادته هل تعلم له سميا

"Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?"

Permasalahannya kaum muslimin di tanah air yang tergelincir dalam tauhid Uluhiyyah saat ini, cukup banyak. Tidak sedikit dari umat Islam di negeri tercinta yang berdoa kepada Allah melalui perantara arwah para Nabi, para wali dan orang-orang shalih yang sudah meninggal dunia...

Mereka tidak sadar bahwasanya mereka telah tergelincir dalam kemusyirikan karena menyekutukan Allah dalam peribadahan (ingatlah: bahwa do'a itu termasuk ibadah).

Sangat disayangkan, kendati melafazkan dalam setiap rakaat salat mereka iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, yang artinya: "Hanya kepada Engkau (Ya Allah) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau (Ya Allah) kami meminta pertolongan", tetapi banyak yang tidak menghayati apa yang dibaca tersebut.

Tentunya sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama kaum muslim, layaklah kita mendo'akan.

Share yuk Sebanyak banyaknya...
Semoga saudara-saudara kita mendapatkan faedah

AKU TAK MAMPU LAGI MENAHAN BEBAN HIDUPKU

SEORANG lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Ali bin Abi Thalib radhiallahuanha, ia pun berkata, "Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku."

Ali menjawab, "Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah!" Lelaki itu berkata, "Ya, tanyakanlah!"

"Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?" kata Ali bin Abi Thalib. "Tentu tidak!" jawabnya.

"Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?" tanya Ali bin Abi Thalib. "Tidak juga," jawabnya.

Kemudian Ali berkata, "Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi? Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini. Bersabarlah atas urusan dunia.

Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan. Tersenyumlah karena rizkimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur.

Urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di tangan yang Maha Hidup dan Maha Mengatur."

Seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan. Keduanya adalah nikmat jika ia sadari. Dibalik kemudahan ada rasa syukur. Sementara Allah berfirman,

"Allah akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur." (QS Ali-Imran ayat 144)

"Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS Az-Zumar ayat 10)

Bagi seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari Allah Ta'ala. Lalu kenapa masih bersedih?

Jangan selalu mengeluh "Ohh masalahku begitu besar, tapi katakan pada masalah itu, Sungguh aku punya ALLAH Yang Maha Besar".

Semoga Allah senantiasa menolong segala urusan kita dengan petunjuk jalan lurus dan rahmat dari sisi-NYA.

Dan Semoga Bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

18 Oktober 2019

PERKARA YANG MENYEBABKAN KITA SENANG

INILAH PERKARA PERKARA YANG SELAYAKNYA MENYEBABKAN KITA SENANG MENERIMA TAMU

قال شقيق البلخي رحمه الله :

[ ليس شيء أحب إلي من الضيف، لأن رزقه على الله، وأجره لي ]

سيار أعلام النبلا (9/315)

Syaqiq Al-Balhy rohimahulloh pernah berkata :

"Tidak ada sesuatu yg lebih aku sukai, daripada (adanya) seorang tamu.

Karena sesungguhnya rejekinya itu ditanggung oleh Alloh (yakni melalui pemilik rumah yg ditamuinya), sedangkan pahalanya adalah untukku !"

[ Siyar A'lamin Nubala', 9/315 ]

CATATAN :

1. Ya, seandainya seseorang itu mengetahui keutamaan yg ada pada sikapnya yg baik dlm menerima tamu, tentu dia akan selalu senang menerima dan melayani tamu yg datang ke rumahnya.

2. Diantara keutamaanya, karena menyambut tamu dan melayaninya dengan baik, adalah salah satu tanda kesempurnaan iman seseorang.

Sebagaimana dinyatakan oleh Nabi shollallohu alaihi wa sallam dlm sabda beliau :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Barang siapa beriman pada Alloh dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”_ (HR. Imam Al-Bukhari )

3. Memuliakan tamu itu bentuknya banyak, bisa berupa : _menyambut dengan senang hati saat kedatangannya, memberi suguhan yg baik sesuai kemampuan, mendengar dgn baik apa kebutuhannya, dan sebagainya._

Ini semua termasuk bentuk amal sholih yg pelakunya akan dibalas oleh Alloh dengan pahala yg baik.  Sebagaimana dlm firman Alloh ta'ala :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." [ QS AN-NAHL : 97 ]

Semoga Alloh ta'ala selalu memberikan taufiq-Nya kepada kita, agar selalu senang dan bersemangat dlm beramal sholih, terutama senang menyambut dan melayani para tamu yg berkunjung ke rumah kita.

17 Oktober 2019

MENYELISIHI JALAN ORANG ORANG KAFIR

Kewajiban Menyelisihi Jalan Orang-orang Kafir

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كاَنَ قَبْلَكُمْ شِبْراً بِشِبْرٍ وذِرَاعاً بِذِرَاعٍ, حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَارَسُوْلَ اللهِ, الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ: فَمَنْ» ؟ . رواه البخاري

Dari Abu Sa’id (al-Khudry) bahwasanya Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh kalian akan mengikuti sunnah (cara/metode) orang-orang sebelum kamu, sejengkal-demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka menelusuri lubang masuk ‘Dlobb’ (binatang khusus padang sahara, sejenis biawak-red), niscaya kalian akan menelusurinya pula”.
[Kami (para shahabat) berkata: “Wahai Rasulullah! (mereka itu) orang-orang Yahudi dan Nashrani?”. Beliau bersabda: “Siapa lagi (kalau bukan mereka-red)”. {H.R.al-Bukhary)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Makna hadits diatas adalah bahwa Rasulullah telah mensyinyalir melalui nubu-at (tanda-tanda kenabian)-nya, bahwa kelak di akhir zaman, ada diantara umatnya yang mengikuti gaya hidup orang-orang sebelum mereka, yaitu orang-orang Yahudi dan Nashrani.

2- Beliau menegaskan bahwa di dalam mengikuti dan meniru-niru gaya hidup mereka tersebut, umatnya melakukannya secara bertahap dari mulai sejengkal, sehasta dan seterusnya.

3- Ketika Rasulullah menyinggung tentang orang-orang sebelum mereka, para shahabat seakan tahu siapa mereka itu, yaitu orang-orang Yahudi dan Nashrani, tetapi masih ragu dan ingin mendapatkan penegasan dari Rasullah.
Namun Rasulullah menjawabnya dengan gaya bahasa bertanya pula sebagai penegasannya: “Kalau bukan mereka, siapa lagi?”.

4- Hadits tersebut dimulai dengan tiga kata penegas; yaitu al-Qasam al-Muqaddar (Bentuk sumpah yang abstrak), al-Lâm serta an-Nûn. Semuanya di dalam tata bahasa Arab adalah merupakan bentuk penegasan dimana seharusnya kalimat aslinya berbunyi ‘Demi Allah, Sungguh kamu akan mengikuti…’.

5- Bahwa ada diantara cara-cara hidup (sunnah/metode) orang-orang terdahulu yang tidak menyebabkan pelakunya keluar dari dien ini seperti memakan riba, dengki, prostitusi dan dusta. Sebagian lagi ada yang mengeluarkan pelakunya dari dien ini seperti menyembah berhala.

6- Hadits tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan umat ini akan perihal tersebut sehingga mereka berhati-hati. Jadi, maknanya bukan menetapkan (iqrar) bahwa hal itu disetujui akan terjadinya sehingga membuat orang yang lemah imannya beralasan dengan hadits ini ketika akan melakukan perbuatan maksiat bahwa apa yang dilakukannya semata karena telah ditetapkan oleh Rasulullah sendiri. Sungguh ini merupakan ucapan dusta yang nyata terhadap beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

7- Semua perbuatan maksiat yang terjadi saat ini mesti ada asal-usulnya pada umat-umat terdahulu akan tetapi orang yang diberi taufiq oleh Allah untuk mendapatkan hidayah, maka dia akan mendapatkan hidayah tersebut.

8- Ucapan Rasulullah ‘lubang masuk/rumah dlobb’ karena lubang dlobb merupakan lubang binatang yang paling kecil dan perumpamaan ini hanya dimaksudkan sebagai al-Mubâlaghah (berlebih-lebihan). Artinya, bahwa umat ini benar-benar akan mengikuti mereka hingga bila diajak masuk ke lubang yang paling kecil sekalipun.Tentunya, bila diajak untuk memasuki lubang/rumah singa yang lebih besar, lebih pasti lagi mereka akan mengikutinya.

9- Imam an-Nawawy –rahimahullah- menegaskan: “Ini merupakan mu’jizat yang nyata sekali dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan apa yang beliau beritakan telah benar-benar terjadi”.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:

1- Bahwa perbuatan maksiat yang terjadi pada umat ini memiliki akar dan asal-usul pada umat-umat masa lampau. Demikian pula, bahwa tidaklah ada perbuatan yang dilakukan oleh umat-umat masa lampau melainkan akan ada pewarisnya pada umat ini.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنزلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا

Apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul, " mereka menjawab, "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” (Al-Maidah: 104)

2- Alloh Ta’ala- telah mengabarkan tentang pentingnya ketegaran di atas jalan-Nya yang lurus

فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ . وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ [الزخرف/43، 44]

“Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.” (QS. Az-Zukhruf: 43-44).

13 Oktober 2019

SEDEKAH YANG PALING AGUNG



Hadist tentang sedekah.....

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ فَقَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلاَ تُمْهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا وَلِفُلاَنٍ كَذَا أَلاَ وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ ».

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seseorang pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: “Wahai Rasulullah, sedekah manakah yang paling agung?” beliau menjawab: “Kamu bersedekah dalam keadaan sehat, bakhil, takut miskin, menginginkan kekayaan dan tidak menunda-nunda sampai jika (nafas) sudah ditenggorokan, kamu mengatakan: “Untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian”, ingatlah bahwasanya si fulan telah memilikinya.” HR. Bukhari dan Muslim

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

- Ada beberapa keadaan yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keadaan sedekah yang paling baik....:

A. Bersedekah dalam keadaan sehat, mempunyai sifat bakhil, takut kemiskinan dan berharap kekayaan.

B. Bersedekah dalam keadaan masih mempunyai sisa untuk bekal hidup dan keluarganya.

C . Yang dikeluarkan dalam keadaan sedikit dan dibutuhkan.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Perintah bersedekah.

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ  

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(Al- Baqarah:195)

2- Sedekah yang paling baik.

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya
(Al-Baqarah: 215)

3- Orang bersedekah yang berhak mendapatkan janji baik dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan
(Al-Baqarah :245).


SEMOGA BERMANFAAT

12 Oktober 2019

KEUTAMAAN AYAT KURSI



Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS. Al Baqarah: 255)

AYAT YANG PALING MULIA

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ قَالَ قُلْتُ اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ قَالَ قُلْتُ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ قَالَ فَضَرَبَ فِي صَدْرِي وَقَالَ وَاللهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ

“Wahai Abu Mundzir, apakah engkau tahu ayat dalam Kitabullah yang ada padamu yang paling agung ? Aku menjawab : “Allahu La Ilaha Illa Huwal Hayyul Qayyum”. Nabi pun menepuk dadaku seraya berkata : “Demi Allah semoga Allah memenuhi dadamu dengan ilmu wahai Abu Mundzir”.
(HR. Muslim nomor 810 (258) Kitabul Masajid wa Mawadhi’ish Shalah, Bab. Fadlu Suratil Kahfi Wa Ayatil Kursi

SIAPA YANG MEMBACANYA AKAN DI LINDUNGI ALLAH TA'ALA

Dari Ubay bin Ka’ab, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ

“Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi.
Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.”
(HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)

DI LINDUNGI DARI GANGGUAN SETAN

Dari Abu Hurairah pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.

دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ  اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ  حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ  فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ  فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا  فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ قَالَ  مَا هِىَ قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ  وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ  فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ  قَالَ لاَ  قَالَ  ذَاكَ شَيْطَانٌ

Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’.
Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.
Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)

✍ Ustadz Bambang Abu Ubaidillah Hafizhahullah.

SEMOGA BERMANFAAT

NASEHAT SEORANG AYAH



HENDAKNYA SEORANG AYAH BERPESAN KEPADA ANAK ANAKNYA TENTANG BEBERAPA HAL BERIKUT.....

(1). Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu telah berkata : "Ingatlah, sesungguhnya dunia ini akan ditinggalkan dan akhirat akan datang, serta masing-masing dari keduanya memiliki anak-anak. Maka jadilah anak-anak akhirat dan janganlah menjadi anak-anak dunia, karena sesungguhnya pada saat sekarang adalah amal dan tidak ada hisab, sedangkan besok yang ada adalah hisab dan tidak ada lagi amal" (lihat Shahih al-Bukhari no. 6417)

(2). Abaan bin ath-Thufail berkata, aku telah mendengar Ali berkata kepada al-Hasan : "Jadilah engkau di dunia dengan tubuhmu, dan di akhirat dengan hatimu" (lihat Hilyatul Auliyaa' no. 1430)

(3). Fudhail bin 'Iyadh telah berkata kepada anak-anak : "Setiap kali engkau menganggap kecil satu dosa, maka dia akan menjadi besar di sisi Allah, sebaliknya setiap kali engkau menganggap besar satu dosa, maka dia pun akan menjadi kecil di sisi Allah" (lihat Dzammul Hawa hal 184 oleh Ibnul Jauzi)

(4). Dari Malik, dia berkata : "Fulanah putri Amir bin Abdi Qais telah berkata kepadanya : "Aku melihat orang-orang tidur, sementara aku tidak melihatmu tidur". Amir (ayahnya) menjawab : "Wahai putriku, sungguh Neraka Jahannam tidak membiarkan ayahmu untuk tidur" (Az-Zuhd no. 1230 oleh Imam Ahmad)

(5). Dzarr telah berkata kepada ayahnya, Umar bin Dzarr : "Mengapa orang-orang berbicara sementara tidak seorangpun dari (pendengarnya) yang menangis ? Tetapi jika engkau yang berbicara, maka di sana-sini terdengar isak tangis". Umar bin Dzarr (ayahnya) menjawab : "Wahai anakku, tidak sama orang yang menangis karena mendapatkan bayaran, seperti orang yang menangis karena kematian anaknya (maksudnya benar-benar dari lubuk hati)" (Az-Zuhd no. 2078 oleh Imam Ahmad)

Orang tua tidak mungkin memiliki pengaruh yang kuat ketika akan menasehati anaknya, kecuali jika niatnya ikhlas, hatinya lembut, jiwanya khusyu', dan hatinya bergetar, yang disebabkan oleh rasa takutnya kepada Allah.

Oleh : Ustadz Najmi Umar Bakkar

11 Oktober 2019

RAHASIA SUKSES SANDIAGA UNO



Untuk menjadi pebisnis yang sukses memang harus melewati banyak rintangan dan tantangan. Bagaikan makan sayur yang belum di beri bumbu penyedap. Beda jika mau menjadi pegawai yang hanya mengandalkan gaji bulanan.

Keberanian menghadapi rintangan dan menantang resiko bisa menjadi pengalaman berharga bagi pebisnis untuk memahami bisnisnya. Memang banyak cara untuk menjadi pebisnis sukses, salah satunya dari  pengusaha muda Indonesia ini yang termasuk jajaran 100 pengusaha terkaya di negeri katulistiwa ini, yakni  Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno yang mau menceritakan rahasia suksesnya.

Sandi Uno menekankan untuk menjadi pengusaha yang berhasil, modal utamanya hanya mempunyai sikap mental yang kuat. Selain itu menurut dia, seorang wirausahawan harus punya pola pikir seperti pengusaha. “Mereka harus punya paradigma yang positif dan optimis untuk berhasil,” kata pria kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969 itu. Sudah menjadi catatan hidup bagi Sandi Uno bahwa ia pernah menjadi pegawai pada suatu perusahaan dan berhenti bekerja. Karena Sandi Uno mempunyai tekad untuk menjadi pengusaha yang berhasil.

Memang untuk memulai usaha baginya, modal bukan hal yang dianggap penting. Tabu bagi Sandi Uno untuk mengatakan, “Saya mau mulai usaha ini, tapi tak ada modal”. “Kunci mau berhasil dalam bisnis adalah kemaun untuk berbisnis. Begitu ada kemauan lalu dibarengi dengan keberanian,” kata pria yang berdarah Gorontalo itu. Keberanian tersebut akan menjadi modal yang paling utama dengan didukung ide, lalu rencana untuk mencapai kesuksesan, serta kemampuan berjejaring dan kepercayaan dari kolega bisnis.

Dengan skema bisnis tersebut, Sandi Uno percaya, bukan pengusaha yang akan mencari modal melainkan modal yang akan menghampiri pengusaha. Memang untuk seperti itu harus melewati perjalanan panjang terlebih dahulu, bahkan Sandi Uno dalam mengawali usahanya mengakui bahwa menjalani usaha pada saat pertama memang sulit. Dia pernah mengalami tidak mendapatkan satu klien pun selama enam bulan. “Sulit sekali mendapatkan kepercayaan dari investor pada waktu itu,” katanya.

Bagi seorang pengusaha harus juga mengubah paradigmanya, bukan lagi sebagai pegawai yang menggantungkan hidupnya dari gaji bulanan. Maka wajar kalau pegawai tak suka mengambil resiko. Karena sudah terjamin hidupnya oleh perusahaan tersebut. Tapi beda bagi seorang pebisnis yang harus mau mengambil resiko.
Sandi Uno menekankan bahwa kesuksesan tak pernah didapat dengan instan. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan pantang menyerah.
“Pebisnis itu harus jatuh bangun karena bisnis memang penuh dengan resiko,”  katanya lagi.

Selamat dan Salam Sukses Tanpa Batas.

SETIAP AMAL TERGANTUNG NIAT



Segala Amal Perbuatan Ditentukan Oleh Niatnya

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya.
Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.

2. Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

3. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).

4. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.

5. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.

6. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.

7. Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.

8. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.

9. Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-qur'an :

1. Niat dan keikhlasan

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (Al-Bayyinah: 5)

2. Hijrah

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظالِمِي أَنْفُسِهِمْ قالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ واسِعَةً فَتُهاجِرُوا فِيها فَأُولئِكَ مَأْواهُمْ جَهَنَّمُ وَساءَتْ مَصِيراً

Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya, "Dalam keadaan bagaimanakah kalian ini?" Mereka menjawab, "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian dapat berhijrah di bumi itu?" Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, [An-nisa :97]

10 Oktober 2019

BACAAN DO'A KETIKA SAKIT



Bacakanlah Do'a ini Ketika Sakit

- عَنْ عَبْدِ الْعَزِيْزِ بْنِ صُهَيْبٍ قَالَ: قَالَ أَنَسٌ يَعْنِى لِثَابِتٍ: أَلَا أَرْقِيْكَ بِرُقْيَةِ رَسُوْلِ اللهِ؟ قَالَ: بَلَى. قَالَ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَأْسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ اشْفِهِ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا.

Dari Abdul Aziz bin Shuhaib ia berkata, Anas berkata, yakni kepada Tsabit: "Maukah aku ruqyah (doakan) engkau dengan ruqyah yang dilakukan Rasulullah saw?" Tsabit menjawab: "Ya". Kemudian Anas mengucapkan, “allâhumma rabban nâsi mudzhibal ba-si isyfi antasy syâfî lâ syâfiya illâ anta isyfihî syifâ-al lâ yughâdiru saqamâ;
(Ya Allah, Tuhan manusia, Yang Maha Menghilangkan penyakit, sembuhkanlah (dia). Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau. Sembuhkanlah dia dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan efek sakit)".
[Sunan Abu Dawud,  3392].

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits

1- Makna dari Asy Syaafii adalah Zat yang mampu memberikan kesembuhan, baik kesembuhan penyakit hati maupun penyakit jasmani.

2- Kesembuhan hati dari penyakit syubhat, keragu-raguan, hasad, serta penyakit-penyakit hati lainnya, dan juga kesembuhan jasmani  dari penyakit-penyakit badan. Tidak ada yang mampu memberikan kesembuhan dari penyaki-penyakit tersebut selain Allah Ta’ala.

3- Termasuk di antara nama-nama Allah adalah Asy Syaafii yang artinya Zat Yang Maha Menyembuhkan Allah Zat Yang Maha Menyembuhkan segala penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit jasmani.

4- Dianjurkan untuk mendoakan orang yang sakit sesuai dengan doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

5- Diperbolehkan bertawasul dengan menyebut nama Allah Ta’ala, bahkan hal ini dianjurkan karena Nabi sering berdoa dengan menyebut nama-nama Allah.

6- Seseorang diperbolehkan berobat tatakala sedang sakit, dan hal ini tidaklah meniadakan tawakal seorang hamba.

7-  Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang yang sakit untuk berobat.

8- Seseorang yang berobat atau periksa ke dokter hendaknya hatinya tetap bersandar kepada Allah dalam mengharapkan kesembuhan dan tidak bersandar kepada obat yang dia minum atau dokter yang memeriksanya.

9- Seorang dokter atau praktisi pengobatan adalah hanya sebagai sebab, sedangkan yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah Ta’ala. Tidak sepantasnya dia sombong tatkala berhasil menyembuhkan pasiennya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hal ini seperti dikatakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dalam Al Qur’an :

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80).

SEMOGA BERMANFAAT

CELAKANYA ORANG YANG MENYENBAH HARTA



Orang yang Menyembah Harta.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Celakalah hamba (orang yang diperbudak) dinar, dirham, beludru dan kain bergambar. Jika dia diberi dia ridha, jika tidak diberi dia tidak ridha.[ HR. Tirmidzi, no. 2336; Ahmad 4/160; Ibnu Hibbân no. 3223]

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Hendaknya seorang hamba tidak membiarkan dirinya diperbudak harta dalam kehidupannya, selalu berangan-angan dan bermimpi untuk mendapatkannya, mencintai dan membenci karenanya, membela dan memusuhi hanya demi harta. Karena hal itu hanya akan membawa kepada kehancurannya.

2- Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sepantasnya seseorang itu mengambil harta dengan kemurahan jiwa, agar dia diberkahi di dalam hartanya. Jangan sampai dia mengambilnya dengan ambisi dan rakus. (al-Washiyatul Kubrâ, hlm. 55, tahqîq : Syaikh Salîm al-Hilâli)

3- Harta itu adalah ujian, padahal manusia sangat menyukainya. Oleh karena itu, banyak orang yang gagal dalam menghadapi ujian besar ini. Sedikit sekali orang yang bisa bersyukur kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala atas limpahan nikmatNya yang tidak terhitung banyak dan nilainya.

4- Banyak orang mengira, jika Alloh memberikan harta yang banyak kepadanya, itu bertanda Alloh mencintainya. Sebaliknya, jika Alloh mengurangi rizqinya, itu pertanda Alloh menghinakannya. Ini adalah anggapan keliru. Karena semua itu merupakan ujian dari Alloh Azza wa Jalla .

5- Alloh memberikan harta kepada siapa yang disukai atau yang dibenci.

6- Akhirnya seseorang harus menyadari, bahwa semua ini adalah ujian, supaya menghadapinya dengan keta'atan.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Kemuliaan dan kehinaan tidak bisa diukur dengan harta

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

Adapun manusia, jika dia diuji oleh Rabbnya, dimuliakan dan diberi kesenangan, maka dia akan berkata, “Rabbku telah memuliakanku”. Sedangkan bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata, “Rabbku telah menghinakanku”. [al-Fajar/89:15-16]

2- Harta merupakan ujian.

أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ ۚ بَلْ لَا يَشْعُرُونَ

Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka ? tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. [al-Mukminûn/23:55-56].

3- Banyak orang gagal diuji dengan harta

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ

ٌDan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi.
[Surat Ash-Shura : 27].

SEMOGA BERMANFAAT.

09 Oktober 2019

RAHASIA DAN KUNCI SUKSES JACK MA




ILMU, RAHASIA DAN KUNCI DASAR MENDAPATKAN PASSIVE INCOME

Jack Ma (owner Alibaba) berkata..., "Dunia BERUBAH setiap hari dan TIDAK PERNAH MAU menunggu Anda."
✅ Ketika mancis ditemukan, korek api perlahan mulai menghilang.
✅ Ketika kalkulator diciptakan, sempoa mulai dilupakan.
✅ Ketika kamera digital dibuat, Kamera rol mulai hilang.
✅ Ketika Whatsapp, BBM dikembangkan, SMS sudah tidak sepopuler jaman dahulu.
✅ Ketika smartphone dengan teknologi 4G (internet tanpa kabel) diperkenalkan, kita bahkan tidak perlu lagi menghidupkan komputer dirumah.
✅ Ketika penjualan langsung (network marketing), penjualan via internet meningkat, pemasaran secara tradisional menurun.

Jangan pernah kita menyalahkan, "Siapa merebut bisnis siapa". Ini terjadi karena manusia sangat dapat diubah dan menyesuaikan diri terhadap ide-ide baru dan perubahan didunia ini.
Ada yg bertanya kepada Jack Ma, "Apa rahasia Anda untuk sukses?".
Dia menjawab, "Sangat sederhana, saya melakukan sesuatu (ACTION) ketika Anda hanya MELIHAT atau MENGAMATI"

Saya juga seperti itu, melihat dan mengamati namun jika tertarik dan dianggap masuk akal maka saya langsung take action sehingga ketika anda masih berpikir untuk bergabung, saya sudah memulainya. Ketika anda baru mau bergabung, saya sudah dapat incomenya dan
ketika anda baru bergabung, saya sudah dapat rewardnya.
Ingatlah, dunia berubah setiap hari.

Bila anda tidak berubah, maka anda akan TERTINGGAL...
JANGAN DI TUNDA - TUNDA LAGI....!!
Pelajari Ilmu dan Rahasia mendapatkan PASSIVE INCOME DI BISNIS BERAS GOTONG ROYONG ISC bersama team Sukses ISC : 082310632556 atau www.iscglobe.com

Salam ISC sukses untuk anda semua yang sudah bergabung...
SEHAT SUKSES TANPA BATAS

KISAH SANG PENGHAPUS KHILAFAH ISLAM



AZAB BUAT KEMAL PASHA ATTATURK, SANG PENGHAPUS KHILAFAH !!

Cak Nun : Khilafah itu adalah idenya Allah. Kalau kamu tak sepaham dengan HTI, itu tidak apa-apa. Dan kalau kamu menghalangi Khilafah, maka kamu akan berhadapan dengan Allah.

Dan barangsiapa yang membenci bahkan menjegal Khilafah itu berdiri, tahu ancamannya apa ? Matinya tidak diterima bumi.

Anda tahu siapa itu Mustafa Kemal Attaturk ? Dialah Presiden Pertama dari Republik Turki Sekuler. Dia-lah dalang dibalik kacaunya Khilafah Utsmani sampai Khilafah Utsmani harus runtuh pada 3 Maret 1924.
Dan ketika Mustafa Kemal Attaturk berkuasa di Turki, dia menjadi diktator pertama dalam dunia Islam. Dia memerintah dengan tangan besi. Habis semua umat Islam dalam genggaman tangannya. Tangannya berlumuran darah umat Islam yang menghendaki agar Khilafah Utsmani kembali menghiasi bumi Islambul.

Mustafa Kemal juga yang menghapus segala bentuk hukuman syariah. Dia yang menghapus hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi pezina, hukum qishosh bagi pembunuh, lalu digantinya dengan hukuman penjara. Tak hanya itu, Mustafa Kemal juga menghapus hukum waris, menyamaratakan ahli waris laki-laki dengan ahli waris perempuan, menghapus hukum hijab bagi muslimah, mengubah Masjid Aya Soffia menjadi museum, kalimat adzan diganti menjadi bahasa Turki, menggalakkan minum minuman khomer di tempat umum dan menjadikan majelis-majelis ilmu kemudian menggantinya dengan tempat lokalisasi pelacuran dan diskotik.

Tak hanya mengubah sistem pemerintahan Turki yang Islami menjadi sekuler, Mustafa Kemal juga memiliki sifat sombong sebagaimana Fir'aun. Dalam suatu kesempatan, Mustafa Kemal berpidato dihadapan para tentara eks tentara Khilafah. Dalam pidatonya itu, Mustafa Kemal membanggakan dirinya, dengan berkata "kini sekarang siapa yang berkuasa, aku atau Tuhan ?" Dengan perasaan takut, para tentara itu serentak mengucapkan, "andalah paduka yang kami takutkan sekarang". Mendengar jawaban dari para tentara itu, senyum kesombongan mengukir di bibir Mustafa Kemal.

Tapi semua itu berhenti ketika periode akhir Oktober 1938. Saat itu, Mustafa Kemal awalnya menderita penyakit kulit. Namun, Mustafa Kemal menderita penyakit tambahan yakni malaria, lever, dan penyakit kelamin. Dokter pribadinya pun memberi salep dan dioleskan di kulitnya yang luka karena garukan dari kukunya. DR Abdullah 'Azzam dalam bukunya Al Manaratul Mafqudah, menjelaskan prosesi ajal Mustafa Kemal Attaturk yang mengerikan.
Menurut DR Abdullah 'Azzam, sebuah cairan berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti. Untuk mengeluarkan cairan dalam tubuhnya, dokter pun menusuk jarum di perutnya, tapi hasilnya perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak. Wajahnya pun menjadi pucat pasi dan terlihat seperti tengkorak.

Mustafa Kemal, yang sedang sakit menderita itu, kesehariannya dilingkupi rasa panas yang luar biasa. Bahkan, gatal-gatal dari tubuhnya semakin menjadi-jadi, hingga dia merasa tak tahan lalu menjerit sampai terdengar di seluruh istana. Para pekerja istana, sangat ketakutan, ketika Mustafa Kemal sudah menjerit karena kesakitan. Badannya yang panas, hingga melebihi suhu normal, membuatnya tak mau masuk istana. Dia minta dibawa ke tengah-tengah laut utk menurunkan suhu tubuhnya. Tapi, suhu tubuhnya selalu naik, dan malah bertambah panas.

Syaikh DR Sayyid Husein Al Affani, dalam kitabnya Al Jaza Min Jinsil Amal, mengisahkan bahwa sebenarnya Mustafa Kemal sudah mulai menderita kanker hati pada tahun 1936. Tapi, anehnya para dokter yang mendiagosa, baru mengetahui Mustafa Kemal terkena kanker hati pada tahun 1938.
Dan puncaknya, pada pagi hari tanggal 10 November 1938, Mustafa Kemal dinyatakan mati oleh tim dokter. Sakaratul maut yang amat mengerikan bagi pengkhianat dan penghancur Khilafah Utsmani. Bahkan, ketika akan proses pemakaman pun, para ulama Turki menolak untuk menyolatkan jenazah busuk Mustafa Kemal. Baru dihari ke 9, atas desakan dan permintaan dari adik perempuan Mustafa Kemal, barulah para ulama dan rakyat Turki mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan Mustafa Kemal. Tapi, naas, ketika jenazahnya akan dimasukkan ke bumi, jenazahnya terlempar keatas. Para peziarah dibuat repot oleh hal ini, untuk para ulama sepakat menimbun jenazah Mustafa Kemal dengan bebatuan di bukit di Ankara. Baru setelah 15 tahun matinya Mustafa Kemal, jenazahnya kembali untuk dikubur. Tapi lagi-lagi, bumi menolak jenazah Mustafa Kemal. Hingga akhirnya, jenazah Mustafa Kemal dimasukkan ke dalam museum Etnagrafi di Ankara, Turki.

Jenazahnya ditimbun dengan bebatuan marmer yang bobotnya sampai 44 ton. Dan, jika Anda pergi ke museum Etnagrafi di Turki untuk melihat makam Mustafa Kemal, para pemandu museum pasti akan menyemprotkan parfum yang paling wangi ke pakaian Anda. Sebab, jika Anda sudah mendekati makam Mustafa Kemal, pasti akan tercium bau yang lebih busuk dari bangkai. Pihak museum pun mengakui, jika sumber bau busuk itu bukan dari WC atau septic tank yang bocor, melainkan di areal makam Mustafa Kemal Attaturk.

Kisah ini memberikan i'tibar. Seperti kata Cak Nun, kalau kamu benci dan menjegal Khilafah, maka kamu akan melawan Allah. Lihat, kematian yang mengerikan menimpa Mustafa Kemal Attaturk, si penjegal dan penghancur Khilafah Utsmani. Aroma bau yg terus keluar dari makam Mustafa Kemal, adalah cara Allah memperingatkan kepada siapa saja, yang mencoba sombong dengan kekuasaannya dan melawan syariat-Nya, maka dia akan mendapatkan kematian yang terhina !!!

Wallahu'alam bi asshowwab

08 Oktober 2019

PENTING...!!! HATI HATILAH DENGAN DOSA JARIYAH

 DOSA JARIYAH

Dosa jariyah itu adalah... Dosa yang tetap terus mengalir, sekalipun orangnya telah meninggal.

Dosa yang akan tetap ditimpakan kepada orang tersebut, sekalipun dia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu.

Betapa menyedihkannya nasib orang ini, di saat semua orang membutuhkan pahala di alam barzakh, dia justru mendapat kucuran dosa dan dosa.

Nabi ﷺ bersabda:

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.”
 [HR. Muslim]

Masih banyak sejuta maksiat, yang terkadang dilakukan seseorang di tengah rekan-rekannya, kemudian banyak yang menirunya.

Apalagi jika dosa itu diupload di dunia maya. Jutaan orang melihatnya, dan turun menurun melakukannya... Ngeri.....

Semoga manfa'at.

ANJURAN...:

Segeralah di Share/Bagikan kepada Saudara, Teman kita yang lain agar mereka juga bisa mengetahui akibat dari dosa dosa jariyah yang telah di ajarkan kepada orang lain.

Dan Bagi Saudara Saudari yang Membagikan Postingan di Blog ini, Mudah Mudahan mendapatkan pahala yang setimpal dan dimudahkan rizekinya serta di jauhkan dari perbuatatan perbuatan tercela.... Aamiin aamiin Ya Rabbal'alamiin.

PERINGATAN KEPADA POLISI DI AKHIR ZAMAN



Peringatan / Ancaman Kepada Para Polisi pada Akhir - Akhir  Zaman ini...

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَمْزَةَ الدِّمَشْقِيُّ، ثنا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ الْحِمْصِيُّ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ شُرَحْبِيلَ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يَقُولُ: «سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شَرَطَةٌ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللهِ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ بِطَانَتِهِمْ»

“telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Hamzah ad-Dimasyqiy, telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuroih al-Himshiy, telah menceritakan kepada kami Ismail bin ‘Ayyaasy, dari Syurohbiil bin Muslim, dari Abi Umaamah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “kelak akan datang pada akhir zaman, polisi yang pagi hari dalam kondisi dimurkai Allah dan sore harinya juga dibenci Allah, maka waspadalah untuk berteman dengan mereka”.[Bukhori, sebagaimana dalam At-Taqriib.]

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1-  Orang yang menghukum manusia dengan sewenang-wenang dan melampaui batas, digambarkan dengan cambuk yang selalu ada ditangannya, yang dia gunakan untuk menyiksa manusia siang dan malam,

يكون في هذه الأمة في آخر الزمان رجال معهم سياط كأنها أذناب البقر، يغدون في سخط الله ويروحون في غضبه

“akan ada pada umat ini, nanti pada akhir zaman, orang-orang yang memegang cambuk seperti ekor Sapi, pagi hari dalam keadaan dibenci Allah dan sore harinya dalam keadaan dibenci-Nya”.
[Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya]

2- Hadits di atas menjelaskan tentang tercela dan terlaknatnya polisi di akhir zaman, apa sebab? Hal ini dijelaskan oleh Qadhi Iyad, beliau berkata, “Mereka dimasukkan ke dalam neraka kemungkinan karena kezaliman, penyiksaan yang mereka lakukan dan kesemena-menaan terhadap manusia dengan memukul menggunakan cemeti dan sejenisnya. Bisa juga mereka dimasukkan ke dalam neraka karena kemaksiatan yang menjerumuskan mereka ke dalam neraka, seperti kekufuran dan selainnya.” (Ikmalul Muallim Syarh Shohih Muslim 6/332)

3- Ini menjadi intropeksi bagi pihak kepolisian apakah mereka melakukan penyiksaan terhadap para tersangka dan memvonis hukuman semena-mena kepada mereka siang dan malam harinya?, jika seperti itu adanya –Wallahul Musta’aan, maka ancaman berat akan menimpanya, yakni dengan murka Allah dan tidak dimasukkan kedalam surga, jangankan masuk baunya saja dia tidak akan menciumnya –Naudzubillahi min Dzaalik-.

4- Pada dasarnya profesi sebagai polisi berpotensi menjadi sarana ketaatan kepada Allah seperti yang dilakukan oleh ‘polisi-polisi’ Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-. Namun, jika tidak berhati-hati juga berpotensi menyeret seseorang ke dalam neraka  sebagaimana ramalan Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-terhadap polisi akhir zaman.

5-Jabatan atau kewenangan itu adalah amanah yang dampaknya bisa dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, siapa saja yang mendapat tugas menjadi pejabat atau aparat, harus mampu menjadikan jabatannya sebagai sarana mendapat ridha Allah Ta’ala. Sebaliknya, jabatan akan berbahaya jika digunakan untuk merugikan masyarakat, merusak –apalagi—berdampak pada penghilangan nyawa seseorang. Sudah tidak sedikit ancaman hadits dan surat dalam al-Quran yang isinya memberi ancaman pada pejabat, aparat yang tidak amanah.

6- Semoga kita semua diampuni oleh Allah Ta’aalaa dan dimasukkan kedalam Jannah-Nya dan senantiasa berada dalam keridhoan-Nya. Amiin.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur'an :

- Dengan demikian maka janganlah menjadikan jabatan sebagai tujuan apalagi tuhan, karena semua yang ada di dunia ini, termasuk jabatan hanyalah semu belaka. Syeikh Ibn Atha’illah Al-Sakandari mengatakan, “Bila engkau tidak ingin tergeser (merugi) maka jangan mencintai jabatan yang tidak abadi bagimu”.

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu)” (QS: Al-Taghaabun [64] : 15)

07 Oktober 2019

JANGAN PERNAH MENUNDA PELUANG USAHA


JANGAN PERNAH MENUNDA

• Anda masih MIKIR, saya sudah REGISTRASI.

• Anda mulai MENGANALISA, saya sudah BERGERAK.

• Anda masih MEMANTAU, saya sudah mendapatkan HASIL.

• Anda mulai bergerak, saya sudah SUKSES

BISNIS TERBAIK ADALAH BISNIS YANG DIKERJAKAN, BUKAN BISNIS YANG HANYA DIANALISA DAN DIPANTAU

Jangan terlalu lama berfikir...
Nanti ketinggalan !!!

SUKSES vs GAGAL

• Orang SUKSES mencari JALAN sedangkan Orang GAGAL mencari ALASAN

• Orang SUKSES melihat PELUANG sedangkan Orang GAGAL melihat KESULITAN

• Orang SUKSES mulai BELAJAR sedangkan Orang GAGAL selalu PROTES

• Orang SUKSES berjuang untuk MENJADI BUKTI sedangkan Orang GAGAL asyik MENUNGGU BUKTI

• Orang SUKSES sibuk MEMPERBAIKI DIRI sedangkan Orang GAGAL sibuk MENGOMENTARI

• Orang SUKSES mulai BERLARI sedangkan Orang GAGAL mulai BERHENTI

• Orang SUKSES telah MENJADI BUKTI sedangkan Orang GAGAL hanya
Menonton

PILIHAN HIDUP DITANGAN ANDA
Mau Jadi Orang SUKSES
Atau Jadi Orang GAGAL.....???


RAGUMU = RUGIMU

Cobalah untuk mengubah MINDSETMU.
CARA BERPIKIRMU, dan CARA MENILAIMU TERHADAP PELUANG USAHA.

Jangan SOMBONG ketika seseorang menawarkan peluang usaha kepadamu dengan berbagai alasan, seperti.....
Nggak ngerti
Nggak bakat
Nggak suka
Nggak minat
Pokoknya Nggak...

Tapi harinya penuh dengan keluhan. Gak ada duit, gak ada kerjaan, gak punya pulsa

Coba deh bilang gini
Aku minat....
Aku mau...
Aku berani...
Aku bisa...

Mulailah perubahan yang baik pada dirimu sendiri
Insya Allah yang datang juga akan baik

SALAM SUKSES TANPA BATAS BERSAMA 0823-1063-2556 (BISNIS BERAS ISC)

SHOLAT ADALAH TOLAK UKUR SEMUA AMAL