MASIH BANYAK DIANTARA KAUM MUSLIMIN YANG MASIH BELUM MEMAHAMI MAKNA TAUHID
Siapa saja yang memahami makna tauhid, Tauhid adalah pondasi ajaran Islam, tentu mengetahui bahwasanya di balik tradisi larung sesaji ataupun sedekah bumi tersirat satu kebodohan tentang makna tauhid.
Bagi yang meyakini bahwa manusia atau jin berkuasa untuk mendatangkan atau mencegah terjadinya bencana alam semisal gempa bumi ataupun tsunami. Hal ini jelas merupakan syirik akbar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam...
Hal ini tergolong dalam syirik Rububiyyah, yang bahkan orang-orang Arab Jahiliyah pun ternyata tidak tergelincir di dalamnya.
Tauhid Rububiyah..
Pengertian mudahnya, tauhid RUBUBIYAH adalah mengesakan Allah dalam hal-hal yang merupakan perbuatan-perbuatan Allah seperti mencipta, mengatur dan memelihara alam semesta.
Orang-orang Arab jahililyah pun tetap meyakini bahwa hanya Allah sematalah yang menciptakan alam semesta, memelihara dan mengaturnya... Mereka tetap meyakini bahwa hanya Allah lah yang menghidupkan dan mematikan serta memberi rezeki... Akan tetapi ketergelinciran orang-orang Arab jahiliyah adalah dalam hal tauhid Uluhiyyah.
Janganlah terkejut akan hal ini.. Cobalah simak firman Allah ta’ala:
1. Dalil Pertama:
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
_Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?”_
(QS. Yunus : 31)
2. Dalil Kedua:
Firman Allah Ta’ala:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
_Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?”_
(QS. az-Zukhruf : 87)
3. Dalil Ketiga:
Firman Allah Ta’ala:
لَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
_Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”. Tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya).”_
(QS. al-’Ankabut: 63)
Tauhid ULUHIYYAH
Artinya mengesakan Allah melalui perbuatan-perbuatan hamba. Orang-orang Arab jahiliyah dulu beribadah dan berdoa kepada berhala dengan maksud agar berhala-berhala tersebut menjadi perantara (wasilah) antara dirinya dengan Allah, yang mana ini merupakan penyimpangan terhadap tauhid Uluhiyyah.
Bandingkanlah dengan keyakinan sebagian kaum muslimin pada hari ini, yang mereka di samping meyakini bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Pencipta, mereka juga meyakini bahwa jin penunggu gunung berapi, jin penunggu laut sanggup mendatangkan keselamatan serta menghindarkan dari berbagai marabahaya. Ini tidak syak lagi merupakan syirik dalam hal Rububiyyah Allah yang lebih parah dari apa-apa yang dilakukan oleh kafir Quraisy dahulu...
Hendaklah setiap Muslim merenungkan firman Allah dalam Al-Qur'an yang di dalamnya terkandung tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma' wa Shiffat:
رب السماوات والأرض وما بينهما فاعبده واصطبر لعبادته هل تعلم له سميا
"Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?"
Permasalahannya kaum muslimin di tanah air yang tergelincir dalam tauhid Uluhiyyah saat ini, cukup banyak. Tidak sedikit dari umat Islam di negeri tercinta yang berdoa kepada Allah melalui perantara arwah para Nabi, para wali dan orang-orang shalih yang sudah meninggal dunia...
Mereka tidak sadar bahwasanya mereka telah tergelincir dalam kemusyirikan karena menyekutukan Allah dalam peribadahan (ingatlah: bahwa do'a itu termasuk ibadah).
Sangat disayangkan, kendati melafazkan dalam setiap rakaat salat mereka iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, yang artinya: "Hanya kepada Engkau (Ya Allah) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau (Ya Allah) kami meminta pertolongan", tetapi banyak yang tidak menghayati apa yang dibaca tersebut.
Tentunya sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama kaum muslim, layaklah kita mendo'akan.
Share yuk Sebanyak banyaknya...
Semoga saudara-saudara kita mendapatkan faedah
TRANSLATE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
MINTALAH KEPADA ALLAH : Magfirah & 'Afuw : Mari kita simak perbedaan antara maghfirah (مغفرة) dengan ‘afuw (عفو). Maghfira...
-
Hadist tentang sedekah..... عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ...
-
Bagi Saudara Saudari Pengunjung Blog ku yang masih bingung antara hutang piutang (qardh) dan kerjasama (mudhorobah; musyarokah), Mar...
-
Dayyuts adalah Gambaran Seorang Suami atau Bapak Yang Buruk عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ ...
-
Dari Khaulah radhiyallahu 'anha, Rasulullah ﷺ bersabda, ُ إِنَّ رِجَالًا يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَل...
-
SAFE YOUR EYES (Mohon info sehat ini disikapi secara bijak) Perhatian bagi yg suka membaca di tempat gelap. Menggunakan PONSEL d...
-
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ ش...
-
SIFAT SOMBONG DAPAT MENGHALANGI SESEORANG UNTUK MENDAPATKAN HIDAYAH Saudara Saudari yang budiman, a’azzaniyallahu wa iyyakum, R...
-
KITAB SUCI AL-QUR’AN BUKAN HANYA UNTUK DIBACA, TAPI JUGA HARUS DIPAHAMI ISI DAN MAKNANYA Mengapa kita harus memahami al-Qur'a...
-
Shaf Sholat Yang Paling Baik Bagi Seorang Wanita.... عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الل...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar