TRANSLATE

28 Oktober 2016

Sibuta Yang Membuatku Dapat Melihat

Postingan Ummu kali ini yaitu sebuah kisah dari seorang sahabat yang mendapat hidayah dari seorang bapak dan anaknya yang buta.Berikut kisahnya...
Usiaku belumlah tiga puluh tahun ketika istriku melahirkan anak pertamaku, aku tidak pernah memperhatikan istriku, setiap malam aku habiskan waktuku bersama kawan-kawanku; begadang sampai pagi.  Setiap malam kami habiskan waktu dengan tawa dan banyolan-banyolan yang tidak berguna.

Aku ingat suatu malam aku berlaku usil kepada seorang buta yang sedang berjalan di pasar, aku menaruh kakiku di depannya lalu ia tersandung dan jatuh, keusilanku itu menjadi bahan tertawaan yang memenuhi pasar.

Seperti biasanya aku telat pulang ke rumah, aku melihat istriku menunggu, tampak keletihan di wajahnya, dengan air mata yang meleleh dia berkata 'Rasyid..! Aku lelah sekali, sepertinya waktu melahirkan sudah hampir tiba.'

Aku baru sadar bahwa kehamilan istriku telah mencapai bulan kesembilan, aku membawanya ke Rumah Sakit.  Istriku berperang melawat rasa sakit, selang beberapa jam kemudian lahirlah anakku yang diberi nama 'Salim'.

Ketika aku akan melihat anakku, aku diminta untuk menghadap Dokter yang mengurus proses persalinan istriku.  Dokter itu memberitahukan kepadaku tetang musibah yang terjadi dan menyuruhku rela terhadap takdir, "Anak anda mengalami cacat yang parah di kedua matanya dan tampaknya dia tidak bisa melihat."

Aku menundukkan kepalaku, dunia ini terasa runtuh, yang terbersit di ingatanku adalah orang buta yang aku jegal kakinya dan mejadi bahan tertawaan orang-orang di pasar; maha suci Allah, siapa yang menanam pasti akan menuai.

 Hari terus berlalu, istriku yang sabar dan percaya terhadap takdir Allah memelihara Salim dengan penuh kasih sayang dan telaten, sedangkan aku tidak terlalu memperhatikan Salim, aku menggaggapnya tidak pernah ada di rumah.

 Salim semakin hari semakin bertambah besar, ketika usianya menginjak satu tahun, dia mulai belajar berjalan, namun agak sedikit aneh; akhirnya kami tahu ternyata dia juga pincang, dadaku makin bertambah sesak.

 Waktu terus berlalu, istriku telah melahirkan anakku yang kedua 'Umar,' dan yang ketiga 'Khalid.'

Seiring bertambah Usia Salim dan kedua saudaranya, sementara aku belum berubah, aku tidak suka berdiam di rumah, hari-hari kulalui bersama kawan-kawanku, istriku tidak pernah putus asa meluruskanku, dia senantiasa berdo'a agar aku mendapatkan hidayah, dia tidak pernah marah melihat kelakuan burukku, akan tetapi dia sering terlihat sedih melihatku menyia-nyiakan Salim dan lebih peduli terhadap kedua adiknya.

Istriku menyekolahkan Salim ke salah satu sekolah khusus orang cacat (SLB).

 Pada suatu hari Jum'at aku terbangun pada jam sebelas siang, hari masih telalu pagi bagiku, aku diundang ke sebuah resepsi, aku mandi, ganti baju, memakai parfum dan siap pergi. Aku melewati ruang tamu, aku terhenti ketika melihat Salim menangis dengan keras, ini pertama kali aku merespon tangisan salim setelah kurang lebih sepuluh tahun aku tidak memperdulikannya! Aku berusaha pura-pura tidak tahu tetapi tidak bisa, aku mendekatinya, "Salim kenapa kamu menangis?" tanyaku.

 Ketika mendengar suaraku, dia berhenti menangis dan meraba-raba sekelilingnya. Dia berusaha menjauh dariku seakan-akan dia berkata kepadaku, "Sekarang kamu peduli kepadaku, ke mana kamu selama sepuluh tahun ini?"

 Aku membuntuti masuk ke kamarnya, awalnya dia menolak memberitahukan kepadaku kenapa dia menangis, aku berusaha berlaku lembut kepadanya, akhirnya Salim mau juga mejelaskan kepadaku mengapa dia menangis, Salim mengatakan bahwa hari ini Umar terlambat datang untuk mengantarkannya pergi ke Masjid, dan hari ini adalah hari Jum'at; dia khawatir tidak mendapatkan tempat di barisan pertama, aku mulai memandangi air mata yang jatuh dari kedua matanya yang buta dan aku benar-benar terguncang saat itu!

 Aku tidak mampu menguasai diriku untuk mendengarkan sisa kalimatnya, aku meletakkan tanganku di mulutnya, aku lupa teman-temanku, aku lupa tentang udangan resepsi dan aku berkata, "Salim jangan sedih, tahukah kamu siapa yang akan pergi bersamamu ke masjid hari ini?"

"Sudah pasti Umar, akan tetapi dia telat hari ini," ujar Salim dengan sedih.

 "Tidak aku yang akan pergi bersamamu," hiburku. Salim kaget tidak percaya dia mengira aku mengejeknya lalu dia menangis lagi. Kuusap air matanya dengan tanganku. Aku ingin mengantarkannya dengan mobil akan tetapi dia menolaknya, "Masjidnya dekat, aku ingin jalan kaki ke sana."
 Aku berjalan di sisinya, aku merasa betapa kecilnya diriku dan betapa besarnya dosaku, aku tak ingat lagi kapan aku terakhir masuk ke masjid, aku merasa takut dan menyesali apa yang aku lalaikan beberapa tahun ini.

Hari itu masjid penuh dengan jamaah, akan tetapi aku heran melihat ada tempat kosong di barisan pertama yang khusus disiapkan untuk Salim.

 Setelah shalat Jum'at selesai, Salim meminta mushaf Al-Qur'an kepadaku, aku merasa aneh bagaimana dia akan membaca padahal dia buta? takut perasaannya terluka aku mengambilkan mushaf untuknya. Dia memintaku membukakan surah Al-Kahfi, aku mulai membolak-balik mushaf sambil sesekali melihat daftar isi, sampai aku menemukannya dan meletakkan mushaf di depannya. Dia mulai membaca surah Al-Kahfi dengan mata terpejam.

 Yaa..! Allaah..! dia hafal surah Al-Kahfi dengan lengkap, aku merasa malu, seluruh sendi-sendiku serasa bergetar, aku berdo'a kepada Allah Ta'ala; semoga Dia mengampuniku dan memberiku hidayah, aku tidak mampu mengusai diriku, aku menangis seperti anak kecil, aku mencoba menyembunyikan tangisku tetapi tidak bisa; malah aku menjadi terisak-isak, aku tidak sadar, sampai tangan-tangan kecil menyentuh wajahku dan mengusap air mataku, dia adalah Salim anakku. Aku memeluknya dan memandangnya, hatiku bergumam, "Bukan kamu yang buta, nak, sebaliknya akulah yang buta, tatkala aku terlena mengikuti kawanku yang menjerumuskan aku ke Neraka."

Kami pulang ke rumah, Istriku gelisah memikirkan Salim, tetapi kegelisahannya itu berganti dengan air mata bahagia ketika dia tahu aku shalat Jum'at bersama Salim.

 Sejak saat itu aku tidak pernah ketinggalan shalat berjamaah di masjid, aku meninggalkan kawan-kawan bajinganku, dan sekarang aku mempunyai banyak teman baik yang aku kenal di masjid, aku mulai merasakan manisnya iman bersama mereka. Aku selalu membasahi lidahku dengan zikir, dengan pengharapan semoga Allah mengampuni dosa-dosaku selama ini, aku bertambah dekat dengan keluargaku, senyum tidak pernah lepas dari keelokan wajah anakku Salim, siapa yang menyangka bahwa dia memiliki dunia dengan segala isinya, aku memuji Allah atas segala nikmat-Nya.

 Suatu hari, teman-temanku di masjid bertekad pergi ke salah satu daerah yang jauh untuk berdakwah, aku beristikharah kepada Allah dan berunding dengan istriku dan dia sangat senang, tak lupa aku memberitahukan kepada Salim anakku akan hal ini, dan dia memeluk aku dengan lengannya yang kecil, sebagai salam perpisahan.

Aku pergi dari rumah selama tiga bulan setengah, selama itu setiap ada kesempatan; aku selalu menghubungi istri dan anak-anakku untuk mengobati kerinduan terhadap keluargaku, terutama kepada Salim, aku berharap bisa mendengar suaranya, sebab dialah satu-satunya anakku yang tidak berbicara kepadaku sejak kepergianku, tiap kali aku menceriterakan kerinduan terhadap Salim kepada istriku, dia selalu tertawa bahagia, hanya saja kali terakhir aku menelpon istriku, aku tidak mendengar tawa seperti biasanya, suaranya berubah, ketika aku berkata, "Sampaikan salamku kepada Salim," dia hanya menjawab, "Insya Allah," dan diam.

 Akhirnya aku pulang ke rumah, aku mengetuk pintu dan berharap Salim yang akan membukakan pintu untukku, ternyata bukan Salim melainkan anakku Khalid yang usianya tidak lebih dari empat tahun, dia berteriak "Ayah... Ayah..!"

Aku tidak tahu mengapa tiba-tiba dadaku terasa sesak saat masuk ke dalam rumah aku membaca _Ta'awuz,_ meminta perlindungan kpd Allah, istriku datang menjumpaiku, raut wajahnya tidak seperti biasanya, "Apa yang terjadi?" Tanyaku kemudian, "Tidak ada apa-apa," jawabnya singkat. Seketika aku teringat Salim, "Mana Salim?" istriku tidak menjawab dia menundukkan wajahnya dan air mata bercucuran membasahi pipinya, saat bersamaan dengan suara terbata-bata Khalid berkata, "Ayah, Salim telah terbang ke Surga ke sisi Allah!"

Istriku tidak bisa menguasai situasi, dia menangis meratap dan hampir terjatuh ke tanah, akhirnya aku tahu Salim terkena demam dua minggu sebelum kepulanganku, istriku membawanya ke rumah sakit namun tidak tertolong hingga nyawanya melayang.

 Aku menyadari bahwa apa yang terjadi adalah ujian Allah, aku harus menerima semua ini, memuji Allah dan aku tidak pernah memuji Allah terhadap kesulitan yang kuhadapi kecuali terhadap kejadian ini. Alangkah sedih hatiku berpisah dengan Salim, masih terasa tangannya mengusap air mataku dan kedua lengannya merangkulku. Salim tidak buta, akulah yang buta saat terlena bersama teman-temanku dan Salim tidak pincang karena dia mampu melalui jalan keimanan, sekarang aku baru sadar bahwa aku menyayanginya melebihi saudara-saudaranya, karena dialah yang menjadi penyebab aku mendapatkan petunjuk.

 Dia anak buta yang menuntun ayahnya ke masjid dan mengalahkan setan dalam diriku dengan keikhlasannya.

 Yaa Allaah.., terimalah Salim anakku dalam naungan kasih sayang-Mu. Yaa Allaah.. Aku memohon kepada-Mu keteguhan hati sampai mati. Yaa Allaah, kumpulkanlah aku bersamanya di surga-Mu dan ampunilah aku, Engkau Dzat yang Maha Suci..

Katakanlah, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh Dialah yang maha pengampun,Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

26 Oktober 2016

Cara Menghentikan Mimisan Agar Tidak Berakibat Fatal

Kali ini Ummu memposting sebuah kisah yang terjadi tentang anak tetangga yang masih berumur 2 tahun mimisan dibawa ke rumah sakit tapi sungguh tragis sesampai dirumah sakit si anak sudah meninggal.

Berikut kisahnya...

Seorang anak kecil berusia 2 tahun sedang bermain main di dalam rumah, tiba tiba hidungnya mengucurkan darah ( mimisan ). Dengan sigap segera ibu dari anak kecil ini langsung memberi pertolongan pertama menyuruh anaknya mendongak ke atas dan menggunakan tissue untuk menyumbat hidung . Tidak lama kemudian anak itu tampak kesulitan bernafas lalu mulai bernafas melalui mulut serta tiba tiba jatuh pingsan . Sang ibu langsung melarikannya ke rumah sakit . Setelah pemeriksaan, dokter yang menangani meminta maaf dan berkata : " Momen berharga untuk pertolongan pertama sudah terlewati, maaf anak ibu sudah tidak dapat ditolong lagi . " Sang ibu langsung pingsan setelah mendengarnya. Dokter menyatakan bahwa mendongakan kepala pada saat mimisan akan membuat darah justru mudah mengalir masuk kedalam saluran pernafasan .     Hal ini akan menyebabkan kesusahan utk bernafas. Apabila setelah terjadi benturan terjadi mimisan, maka kemungkinan cairan yg mengalir adalah cairan serebrospinal akibat luka pada bagian tengkorak. Jika menyumbat hidung akan membuat saluran ini mudah terkena infeksi.

Nah bagaimana jika anak kita mimisan, langkah langkah apa saja yang harus diperhatikan untuk menolongnya?

1 . Kompres dengan air dingin.
Jika darah yang keluar sedikit , ayah dan bunda dapat menggunakan kantong es atau handuk yang di rendam dalam air dingin untuk mengompres bagian dahi dan leher. Dapat juga menggunakan air dingin / air es untuk kumur kumur, tujuannya adalah agar pembuluh darah agak mengkerut dan mengurangi darah yang mengucur

2 . Metode menekan hidung . Langkah langkahnya sebagai berikut , ayah dan bunda dapat menggunakan jari jempol dan jari telunjuk menekan / memencet hidung selama 10 – 15 menit ( jika ada salah satu lubang hidung tertentu yang mengeluarkan darah maka dapat langsung menekan lubang hidung tersebut ) . Saat menekan dan memencet hidung, anak berada pada posisi duduk dan kepala agak sedikit maju serta menunduk . Mulut terbuka agar dapat bernafas . Ingat ! Jangan angkat atau dongakkan kepala. Karena darah yang mengucur akan mudah tertelan , serta akan menyebabkan lambung terasa mual , ingin muntah , dan lain lain . Bahkan jika darah yang mengucur banyak, maka darah dapat mengalir ke paru paru

3 . Segera bawa ke Rumah Sakit.
Setelah melakukan langkah langkah di atas namun darah masih tidak kunjung berhenti atau darah yang keluar malah semakin banyak, wajah anak terlihat pucat, keluar keringat dingin, jantung berdetak kencang, dan lain lain, maka sesegera mungkin larikan anak ke rumah sakit. Perhatikan apabila anak sering mimisan, sebaiknya minta dokter uutuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa apakah hidung anak terkena infeksi atau ada benda asing di lubang hidung , ataukah mungkin ada tumor di lubang hidung atau di saluran pernafasan atau bahkan menderita penyakit yang menyerang pembuluh darah.

4 . Perhatikan makanan
Ketika terjadi mimisan, jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas. Sebaiknya mengkonsumsi makanan yang dingin mengandung banyak protein, vitamin serta zat besi Seperti : susu, jus buah buahan dan lain lain. Atau makan makanan yang berkuah ( cairan ), seperti : bubur. Hindari rokok, minuman beralkohol, makanan pedas dan makanan yang padat atau keras . Perbanyak makan sayur sayuran dan buah buahan.

5 . Cegah dehidrasi pada saat musim kemarau.
Anak kecil akan lebih mudah mimisan. Boleh memasang mesin penambah kelembaban udara (Humidifier)  dan ajarkan si kecil mengkonsumsi air lebih banyak.

6 . Jangan mengorek hidung Terlalu sering mengorek hidung akan membuat lapisan pelindung di dalam hidung mudah terluka.
Ayah dan bunda sebaiknya mengajari anak anak agar tidak terlalu sering atau melarang mereka dari kebiasaan mengorek ngorek hidung .
Hal ini harus benar benar diperhatikan cara menghentikan darah yang mengucur ketika mimisan! Kalau tidak bisa jadi berakibat fatal !!!

Terakhir, semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan artikel ini agar lebih banyak orang mengetahui cara yg benar menghentikan mimisan !!!

Wassalam

25 Oktober 2016

Syafa'at Al Qur'an di Dalam Kuburan

Pada postingan berikut ini Ummu yakin para sahabat dan saudara saudari semua pasti  merinding membaca artikel ini. Berikut kisah tentang Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang - orang sibuk dgn kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang - orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga."

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata,”Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan  permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Ya Allah… terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhana wa Ta'ala... Aamiin

Sayang kalau dibaca sendiri... Ayo berbagi dan sebarkan

Semoga bermanfaat dan Wassalam

10 Jenis Tangisan Menurut Ibnu Qoyyim

Sekarang Ummu mencoba membahas tentang beberapa jenis tangisan yang sering kita alami kadang tanpa kita sadari tiba tiba air mata kita meleleh keluar, saudara saudari semua pernsh mengalaminya bukan..?? Nah sekarang mari kita perhatikan beberapa jenis tangisan, diantaranya...:
1. Menangis karena kasih sayang & kelembutan hati.

2. Menangis karena rasa takut.

3. Menangis karena cinta.

4. Menangis karena gembira.

5. Menangis karena menghadapi penderitaan.

6. Menangis karena terlalu sedih.

7. Menangis karena terasa hina dan lemah.

8. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.

9. Menangis karena mengikut-ikut orang menangis.

10. Menangis orang munafik - pura-pura menangis.

“…dan bahawasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.”

(An Najm : 43)

Jadi, Alloh swt lah yang menciptakan ketawa dan tangis, serta menciptakan sebab tercetusnya. Banyak air mata telah mengalir di dunia ini. Sumbernya dari mata mengalir ke pipi terus jatuh ke bumi. Mata itu kecil namun ia tidak pernah kering ia berlaku setiap hari tanpa putus-putus. Seperti sungai yang mengalir ke laut tidak pernah berhenti?.kalaulah air mata itu di tampung banjirlah dunia ini.

Tangis tercela atau terpuji ???

Ada tangisan yang sangat di cela umpamanya meratapi mayat dengan meraung dan memukul-mukul dada atau merobek-robek pakaian.

Ada pula tangisan sangat-sangat di puji dan di tuntut iaitu tangisan kerana menginsafi dosa-dosa yang lalu atau tangis karena takut akan azab dan siksa Allah swt.

Tangisan dapat memadamkan api Neraka

“Rasulullah saw bersabda : Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah swt akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan di rahmati. Tidaklah ada sesuatupun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka.”

Air mata taubat Nabi Adam a.s. Beliau menangis selama 300 tahun tanpa mendonggak ke langit tersangat takut dan hibanya terhadap dosa yang telah ia lakukan. Dia bersujud di atas gunung dan air matanya mengalir di jurang Serandip. Dari air matanya itulah Allah telah menumbuhkan pohon kayu manis dan pohon bunga cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum akan air mata Adam lalu berkata, “Manis sungguh air ini.” Nabi Adam terdengar lalu menyangka burung itu mempersendakannya lalu ia memperhebatkan tangisannya.

Lalu Allah swt mendengar dan menerima taubat Adam dan mewahyukan, “Hai Adam sesungguhnya belum Aku pernah menciptakan air lebih lazat daripada air mata taubat mu!.”

Air mata yang tiada di tuntut

Janganlah menangis kalau tak tercapai cita-cita bukan kah Alloh swt yang telah menentukannya. Janganlah menangis nonton film itu kan cuma lakonan.

Janganlah menangis kerana cinta tak berbalas mungkin dia bukanlah jodoh yang telah Alloh swt tetapkan. Janganlah menangis jika gagal dalam seleksi pekerjaan mungkin kita kurang membuat persediaan. Jangan menangis kalau uang kita hilang di jalanan sebab mungkin kita kurang bersedekah dan beramal. Janganlah menangis kalau tidak di naikkan pangkat yakin lah, rezki itu adalah pemberian Alloh swt

Dari itu???…

Simpanlah air mata-air mata tangisan itu semua buat bekalan untuk menginsafi di atas segala kecuaian yang telah melanda diri, segala dosa-dosa yang berupa bintik2 hitam yang telah mengkelamkan hati hingga sukar untuk menerima hidayah dari Allah swt. Seru lah air mata itu dari persembunyiannya di balik kelopak mata agar ia menitis membasahi dan mencuci hati agar ia putih kembali dan juga semoga ia dapat melebur dosa2 dan moga-moga akan mendapat ampunanNya jua.

Junjungan Mulia bersabda “Ada 2 pasang mata yang tak tersentuh api neraka, mata yang menangis di waktu malam hari kerana takut kepada Allah swt dan 2 biji mata yang menjaga pasukan fi sabillah di waktu malam.”

“Di antara 7 golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah swt di hari qiamat”?? seseorang yang berzikir bersendirian lalu mengenang tentang kebesaran Allah swt lalu bercucuran air matanya.”

“Jika tubuh seseorang hamba gementar kerana takut kepada Allah swt, maka berguguran lah dosa-dosanya bak gugurnya dedaunan dari pepohonan kering.”

Demikianlah beberapa jenis tangisan yang sering kita alami tanpa kita sadari.

Sekian dulu mudah mudahan bermanfaat

Sampai jumpa lagi pada postingan berikutnya
Wassalam

23 Oktober 2016

Dampak Positif dan Negatif Zaman Era Digital

Oleh: Ziyad At-Tamimi, S.ThI, M.H.I

Berbagai dampak baik yang positif maupun yang negatif terungkap setelah munculnya era digital. Bahkan diantara data yang mengungkapkan hal itu dapat diperoleh melalui penelitian, perenungan maupun fakta di lapangan. Saat ini kita seolah digiring ke suatu alam yang berbeda dengan alam sebelumnya, dengan iming-iming santai, cepat, hemat dan bisa mendapat ilmu pengetahauan maupun kabar dan lain lain. Kita sudah berada di era digital  sebagaimana ungkapan mereka.
Sedikit dari manusia di zaman sekarang yang merenungkan masalah ini. Artinya dalam tindakannya dia mempertimbangkan kebaikan dan kerusakan yang akan timbul dari fenomena lingkungan di sekitarnya. Segala sesuatu yang baru pasti tidak terlepas dari munculnya dampak, baik positif maupun negatif.
Diantara dampak positif dari teknologi digital misalnya: mudahnya mengakses data yang dibutuhkan, menghemat waktu dan ringan di genggaman. Ketika seorang siswa atau mahasiswa membutuhkan referensi yang banyak dalam belajar maupun tugas, dia dapat mengaksesnya dalam kepingan CD atau flashdisk. Juga dengan mengklik di internet apa yang dicarinya. Dunia seolah dalam genggaman, dapat berkomunikasi dengan siapa pun, kapan pun dan dimana pun. Ditambah dengan media sosial yang ada dan beraneka ragam.
Adapun dampak negatifnya, banyak orang yang tidak mengetahui atau memang tidak mau tau! Seperti: silaunya layar komputer/ laptop/ LCD/ Hp/ iPhone/ iPad di mata, kemudian data yang mudah hilang karena restart atau terkena virus, alatnya hang/ tidak dapat beroperasi, ditambah ketergantungannya pada listrik meskipun ada baterai namun waktunya terbatas. Ditambah lagi teknologi yang satu ini banyak membuat orang malas bergerak, sehingga kesehatannya terancam, membuat orang-orang kecanduan padanya dan mengurangi konsentrasi dalam beraktifitas.
Bagi yang tidak memiliki dasar atau basic dalam agama dan kontrol sosial, maka dia bagaikan berenang di lautan dunia maya dan dapat terseret jauh hingga terkadang menghabiskan waktu tak terasa berjam-jam namun tidak mendapatkan hasil apa-apa karena tidak fokus. Hal ini juga dapat berdampak pada kesehatan seseorang. Termasuk dalam hal ini juga budaya copy-paste, kalau berupa info kadang tidak valid alias hoax dan kalau berupa ilmu itu hanya sebagai“wacana” saja, dengan kata lain tidak meresap apalagi diamalkan.

Banyak kisah mengenai hal ini, dinataranya berapa orang yang mati di depan komputer atau laptopnya. Ada yang karena nonton film di youtube, ada yang main game online dan ada yang karena headset terpasang di kedua telinga bersamaan dengan carger baterai hingga menimbulkan aliran listrik. Wallaahu Al-Musta’aan!!

Dari sini ada orang yang berfikir bahwa peran buku tidak dapat digantikan oleh sarana-sarana tersebut. Terbukti orang yang membaca dari buku lebih serius bila dibandingkan dengan mereka yang hanya mengandalkan sarana digital. Kalau kaitannya dengan ajaran Islam buku-buku Islami, tidakkah terpikir di benak kita ketika benda-benda eletronik tadi yang di dalamnya berisi Al-Qur’an, Al-Hadits terkadang dibawa ke tempat yang tidak layak seperti toilet dan sebagainya. Tidakkah kita mengkritisi masalah ini? Bukankah yang membuat barang-barang tersebut pada mulanya orang-orang kafir?! Sehingga tidak terpikir mengenai masalah ini, atau mereka memang sengaja untuk melecehkan dua sumber ajaran Islam tersebut?!
Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali. Tetapi di sayangkan semakin berkembangnya teknologi justru semakin banyak kejahatan yang terdeteksi.
Maka dari itu segala sesuatunya harus memiliki perlindungan hak cipta dan mengontrol anak-anak dan remaja khususnya. Begitu banyak game online yang menyebabkan kerusakan mental anak saat ini, pornografi dan pelanggaran hak cipta pun banyak dilanggar.
Revolusi digital memang membawa kemudahan untuk masa depan, dengan tetap mempertimbangkan hak asasi dan pertimbangan moral. Sebenarnya memang media berubah dari zaman ke zaman, tetapi isi atau pesannya tetap tidak berubah.

Berikut kisah nyata diantara sekian banyak kisah tentunya yang berkenaan dengan hal ini, sebagaimana telah diungkap di atas:
“Di era saat ini, setiap orang memang sudah tidak bisa lepas dari gadget alias gawai yang dimilikinya. Entah berupa laptop atau smartphone yang dilengkapi dengan fitur-fitur berupa aplikasi media sosial. Bahkan mereka kini menjadikan gawai sebagai bagian dari kehidupannya.
Selain berbagai kelebihan gawai yang telah kita rasakan. Ternyata gawai bisa menimbulkan efek negatif hingga bisa merenggut nyawa kita lho.
Baru-baru ini seorang perempuan tak menyangka kekasihnya yang tak dapat dihubungi dalam beberapa hari telah meninggal dalam kondisi mengerikan di kediamannya di Samut Prakarn, Bangkok.
Dilansir dari mynewshub, Rabu (22/6/2016), Runroj Soha (24), ditemukan tewas dengan earphone masih berada di telinga dan terhubung pada komputer. Penyelidikan awal mengungkapkan korban tewas tersetrum dan telah meninggal sejak dua hari lalu.
Hommali menuturkan, ia terakhir kali berhubungan melalui pesan di Facebook pada Jumat (17/6/2016). Ketika itu sang pacar tidak menunjukkan tanda-tanda aneh. Namun ia heran ketika Runroj tidak menghubunginya beberapa hari, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke rumahnya.
Setiba di rumah Runroj, ia mencium bau busuk. Nahasnya kunci duplikatnya tak berhasil membuka pintu rumah Runroj karena terkunci dari dalam. Hommali segera meminta bantuan penjaga keamanan dan akhirnya ia mendapati sang pacar telah tewas tergeletak di lantai.
Kini mayat korban sudah berada di sebuah rumah sakit di Bangkok untuk dilakukan pembedahan dan mengidentifikasi penyebab pasti kematiannya”.

Demikian meski kisah ini bukan terjadi di masyarakat kita, atau di tengah ummat Islam; namun hal ini sebagai peringatan dan pelajaran bagi kita agar berhati-hati dan waspada dengan alat-alat digital serta dampaknya.

Sekian dulu ulasan tentang efek positif dan negatif gadget terhadap kehidupan kita dan lingkungan sekitar

Semoga saudara saudariku semua dapat mengambil hikmah atau manfaat yang terkandung dalam ulasan saya ini.

Wassalam

SHOLAT ADALAH TOLAK UKUR SEMUA AMAL