Mengapa kita harus memahami al-Qur'an?
1. Karena Allah ﷻ memerintahkan hal tersebut.
Sebagaimana dalam firman Allah 'azza wa jalla dalam QS. Muhammad: 24.
Juga dalam sabda Rasulullah ﷺ :
{ مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ؛ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ }
”Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, lalu mereka membaca kitabullah dan mempelajarinya, melainkan akan turun ketenangan kepada mereka, diliputi dengan rahmat Allah, dikelilingi para malaikat dan dipuji-puji Allah di hadapan (para malaikat) yang ada di sisi-Nya."
[HR. Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu ]
2. Karena Rasulullah ﷺ membaca al-Qur'an sambil memahami maknanya dan beliau merupakan teladan kita.
Suatu hari Hudzaifah pernah shalat bersama Rasulullah ﷺ, Hudzaifah menggambarkan bagaimana bacaan al-Qur'an beliau:
{ ... كَانَ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ بِآيَةِ عَذَابٍ اسْتَجَارَ وَإِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَنْزِيهٌ لِلَّهِ سَبَّحَ }
"Jika Rasulullah ﷺ melewati ayat yang menceritakan rahmat Allah, maka beliau memohon. Jika melewati ayat yang bercerita tentang siksa; beliau memohon perlindungan (darinya). Dan jika melewati ayat yang mensucikan Allah; beliau bertasbih."
[HR. Nasa'i dan dinilai sahih oleh Ibnu Khuzaimah dan al-Albani]
Karena itulah jika beliau shalat seringkali beliau menangis; karena menghayati apa yang dibacanya. Abdullah; agama al-Mutharrif bercerita: "Suatu saat aku berkunjung ke Nabi ﷺ dan aku mendapatkannya sedang shalat, terdengar dari dadanya gemuruh sebagaimana gemuruh air yang sedang2 itu juga ya mendidih; dikarenakan beliau menangis."
[HR. Nasa'i dan dinilai sahih oleh Ibnu Hibban dan al-Albani]
3. Karena memahami al-Qur'an merupakan sarana untuk mengamalkan isinya.
Al-Qur'an Allah ﷻ turunkan sebagai petunjuk bagi para hamba-Nya. Banyak ayat yang menjelaskan hal tersebut, di antaranya QS. Al-Baqarah: 1-2.
Dikarenakan al-Qur'an merupakan petunjuk, maka harus diamalkan. Jika tidak diamalkan mengapa ia dijadikan sebagai petunjuk? Dan bagaimana mungkin kita akan mengamalkan al-Qur'an jika kita tidak mengetahui maknanya? [Lihat: al-Mufassir; Syurûthuh, Âdâbuh, Mashâdiruh, karya Ahmad Qusyaidi Suhail (Hal: 47)]
Maka, mari kita sisihkan waktu kita untuk mempelajari isi al-Qur'an, minimal dengan membaca al-Qur'an Terjemahan, syukur-syukur jika diiringi dengan menelaah kitab-kitab tafsir para ulama Ahlus Sunnah. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca terjemahan al-Qur'an, terutama surat-surat yang digunakan sebagai bacaan dalam shalat.
Selamat mempraktekkan...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar